Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kementerian Kesehatan RI mencatat sebesar 4,2 persen total penderita Hepatitis B di Indonesia dialami anak usia di bawah lima tahun (Balita). Indonesia pun digolongkan sebagai negara dengan prevalensi Hepatitis B tingkat endemisitas menengah hingga tinggi.
Prevalensi merupakan jumlah keseluruhan kasus penyakit, lama dan baru yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah. Sementara endemisitas istilah dipakai untuk menunjukkan keberadaan suatu penyakit yang sudah berlangsung lama atau sering muncul pada suatu wilayah.
"Penyakit Hepatitis B dan C jadi salah satu penyebab utama sirosis hati yang merupakan kasus dengan biaya katastropik. Atau menghabiskan biaya besar karena membutuhkan pengobatan dan laboratorium yang cukup canggih," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi, Kamis (27/7/23).
Ia mengatakan, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), penderita Hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan sekitar 20 juta orang. Dari total penderita Hepatitis di Indonesia, sekitar 7,1 persen atau setara sekitar 18 juta orang Indonesia menderita Hepatitis B.
Baca Juga: Polres Hulu Sungai Selatan Pecat Anggota yang Jual Senpi dan Gadai Kendaraan Dinas
Sedangkan sisanya, kata Imran, sekitar satu persen atau setara 2,5 juta orang terinfeksi Hepatitis C. Salah satu kasus yang disoroti Imran adalah laju kasus Hepatitis B pada balita yang mengambil porsi 4,2 persen.
Upaya penanggulangan yang dilakukan pemerintah dibagi atas tiga strategi, yakni meningkatkan akses layanan skrining, testing, dan treatment. Kemudian desentralisasi dan simplifikasi pelayanan, serta menggunakan metode diagnostik yang tepat.
Selain itu, pencegahan juga harus dilakukan terhadap ibu hamil. "Itu kemungkinan bisa tertular dari ibunya," tutur Imran.
Selain melalui ibu hamil, menurutnya, penularan Hepatitis B juga dapat terjadi melalui darah dan hubungan seks. Lebih lanjut, Imran mengungkapkan, penularan Hepatitis B diperkirakan terjadi saat transfusi darah yang tidak aman. Dari situ, kata dia, seorang anak juga dapat terkena penyakit Hepatitis B.
"Darah yang ditransfusikan itu mengandung virus Hepatitis. Itu bisa juga," tambah Imran.
(ndt/hn/nm)