Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Bawang prei (Allium ampeloprasum atau Allium porrum) termasuk dalam genus Allium yakni keluarga bawang. Rasanya mirip dengan bawang bombai, tetapi kurang tajam. Banyak digunakan dalam masakan Eropa. Biasanya ditumis dalam mentega hingga layu sebelum dicampur bersama masakan lain.
Bawang prei merupakan komponen yang penting dalam masakan Prancis antara lain vichyssoise (sup sedap dengan kentang dan bawang prei), dan juga sup Skotlandia seperti bubur Scottish dan cock-a-leekie. Bawang prei merupakan salah satu sayuran nasional negeri Wales.
Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (25/1/24), berikut sederet manfaat bawang prei bagi kesehatan tubuh, antara lain:
1. Melindungi Kesehatan Jantung
Daun bawang Prei merupakan makanan yang baik untuk kesehatan jantung karena jumlah folat yang ada di seluruh tanaman ini. Senyawa ini telah diketahui membantu melindungi lapisan pembuluh darah dari kerusakan. Kaempferol flavonoid yang ditemukan dalam jumlah tinggi pada daun bawang ini telah terbukti bahwa makanan ini dapat menurunkan risiko serangan jantung dan berbagai penyakit.
Tak hanya itu, konsentrasi antioksidan yang tinggi dapat memberikan perlindungan pada pembuluh darah dari kerusakan oksidatif.
Baca Juga: Kecelakaan Truk Peziarah, Enam Orang Meninggal Dunia
2. Meningkatan Kesehatan Indera Penglihatan
Radikal bebas dapat menjadi ancaman besar bagi Indera penglihatan kita. Jika tidak dihindari, dapat merusak permukaan mata sehingga menyebabkan penyakit mata dan degenerasi terkait usia. Daun bawang Prei ini dapat membantu melawan radikal bebas berkat tingkat antioksidan dan vitamin C yang tinggi.
Tak hanya itu, sayuran ini juga seperti wortel yaitu dapat menjadi sumber karoten dan lutein yang hebat, yang terkenal dapat membantu meningkatkan penglihatan dan mengurangi kelelahan.
3. Membantu Mengurangi Risiko Kanker
Daun Bawang Prei mengandung vitamin C yang telah terbukti menjadi antioksidan yang membantu mencegah kanker. Sementara kerusakan oksidatif sering menjadi penyebab tumor, vitamin C telah terbukti efektif untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan melawan radikal bebas dapat mengurangi kemungkinan sel yang rusak berubah menjadi kanker.
4. Membantu Mengobati Diabetes Tipe 2
Karena rendah kalori dan memiliki indeks glikemik rendah, daun bawang Prei ini cocok untuk dimasukan ke dalam menu makanan pasien diabetes tipe 2.
Tak hanya itu, daun bawang prei adalah sumber serat dan vitamin K yang sangat baik, yang penting dalam diet khusus ini. Daun bawang mengandung Allicin yaitu nutrisi yang terbukti efektif melindungi dari neuropati diabetes.
5. Dapat Memperkuat dan Meningkatan Kesehatan Tulang
Dengan tingkat vitamin K dan kalsium yang tinggi, daun bawang Prei dapat meningkatkan aktivitas protein osteocalcin. Beberapa penelitian menunjukan bahwa peningkatan aktivitas protein Osteocalcin ini sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan penguatan tulang.
Memasukan daun bawang ke dalam makanan kita sehari-hari akan membantu mengurangi risiko osteoporosis dan menghindari penyakit tulang lainnya. Dengan vitamin K yang lebih tinggi, kepadatan tulang akan meningkat sehingga menciptakan perlindungan terhadap risiko patah tulang atau distorsi.
Dalam hal ini, penting untuk diketahui bahwa makan daun bawang secara segar akan lebih baik apabila dibandingkan dengan cara dimasak atau dicairkan. Kedua proses ini sebenarnya dapat membatasi jumlah vitamin K yang tersedia untuk dikonsumsi.
6. Menjaga Kesehatan Sistem Saraf
Daun bawang merupakan sumber vitamin B6 yang baik yang bertanggung jawab untuk kesehatan sistem saraf kita. Tumbuhan yang sering dijadikan Sayuran ini terbukti penting untuk mengurangi kelelahan dan menenangkan efek stres sehari-hari.
Tak hanya itu, jumlah mangan, vitamin C dan folat tingkat tinggi membantu mempertahankan fokus yang stabil dan menghindari kelelahan.
7. Tingkatkan Kekuatan Sistem Kekebalan Tubuh Anda
Daun bawang mengandung sejumlah besar vitamin A yang penting dalam menjaga sistem kekebalan Anda. Senyawa ini membantu mengurangi peradangan dan memperkuat tubuh sehingga dapat membantu melawan infeksi. Kandungan vitamin E yang tinggi juga terbukti mengurangi penyebaran molekul pro-inflamasi, seperti sitokin.
(sy/pr/nm)