Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan anak yang terkena campak, sangat berisiko meningkatkan infeksi lantaran turunnya kekebalan tubuh.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik IDAI Dr. dr. Anggraini Alam, SpA(K) mengatakan, "Tentunya pada anak-anak yang tidak divaksin terjadilah lupa akan daya tahan tubuh. Itu berlangsung cukup lama sehingga kekebalan atau memori kita terhadap penyakit itu bisa lupa apabila terinfeksi campak," ujar dr. Anggraini pada Kamis (19/1/2023).
Baca juga : Penyakit Stroke Dapat Menimbulkan Kematian dan Cacat Seumur Hidup
dr. Anggraini pun mengingatkan para orangtua untuk tidak menyepelekan penyakit campak. Sebab, dapat menyebabkan komplikasi yang berujung kematian.
"Komplikasi campak itu ke mana-mana. Mulai dari mata, jantung, paling sering pneumonia, kemudian mulutnya luka belum lagi dia ada diarenya. Kalau dia gizi buruk karena diare ini urusannya kematian," kata dr. Anggraini
Berdasarkan catatan IDAI, kasus konfirmasi campak melonjak hingga 32 kali lipat pada 2022 dibanding 2021. dr. Anggraini menyebut, hal ini terjadi karena menurunnya vaksin campak, sebagai efek adanya pandemi Covid-19.
"Yang terkonfirmasi lab darahnya betul-betul campak, bayangkan dari tahun 2024 ke 2023 peningkatannya adalah lebih 30 kali lipat. Artinya memang bukan main," kata dr. Anggraini.
(ndt/af/hn/um)