Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kecukupan kebutuhan nutrisi harian perlu diupayakan sebaik mungkin. Namun, saat ini masih ada sebagian orang yang masih percaya terhadap berbagai mitos terkait nutrisi.
Dikutip dari laman Belfast Telegraph, Kamis (3/8/23), praktisi naturopati Sal Hanvey menyebut setidaknya ada sejumlah mitos soal nutrisi yang paling populer dan fakta di baliknya. Berikut di antaranya:
1. Kurangi Karbohidrat untuk Hilangkan Lemak Tubuh
Ini adalah mitos umum seputar gagasan mengonsumsi karbohidrat. Nyatanya, karbohidrat adalah bagian penting dari diet seimbang dan tak perlu dipangkas. Hanya saja, memang disarankan memilih karbohidrat kompleks daripada karbohidrat kosong.
Hanvey menjelaskan, karbohidrat kompleks memberi tubuh nutrisi dan energi penting, serta vitamin B, bisa didapat dari kacang polong, buncis, biji-bijian, dan sayuran. Karbohidrat kompleks sama sekali tidak menggemukkan, oleh karena itu tak perlu menghindarinya.
2. Sulit Mencari Sumber Makanan Bergizi
Ini sama sekali tidak benar. Setiap supermarket memiliki bagian buah dan sayuran segar. Begitu juga berbagai biji-bijian, kacang-kacangan, serta ikan dan daging segar yang bervariasi. Tak cuma di swalayan, toko sayur, toko pertanian lokal, atau pasar makanan juga menyediakannya.
3. Makanan Bergizi Mahal
Mitos ini tidak berdasar, sebab makanan sehat dan bergizi bisa didapat dari pasar atau toko sayur terdekat dengan harga terjangkau. Hanya saja, seseorang perlu mencari tahu lebih baik mengenai cara memasak makanan dan cara menyimpan makanan dengan baik.
4. Ngemil Buruk untuk Kesehatan
Mitos ini pun tak selalu benar, sebab tergantung pada apa yang disantap sebagai kudapan dan kapan waktu memakannya. Memang benar makan camilan larut malam bukan pilihan yang terbaik untuk pencernaan dan dapat berdampak pada kualitas tidur.
Namun, ngemil pada sore hari saat sedang lesu dan harus melanjutkan pekerjaan ternyata bisa bermanfaat. Hindari kue, biskuit, roti, cokelat, kue kering, dan pai. Sebagai gantinya, lebih baik menyantap oat, apel, selai kacang, kacang-kacangan, dan yoghurt.
5. Makanan Rendah Lemak Jadi Pilihan Terbaik
Mitos ini disebut Hanvey sebagai sebuah strategi pemasaran dari jenama produk tertentu. Dia mengingatkan, ketika sebuah produk 'dihilangkan' lemaknya, maka itu diganti dengan zat lain untuk mengimbangi kekurangan lemak.
Selain itu, sebenarnya beberapa jenis lemak baik untuk tubuh, seperti yang terkandung dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan. Memang ada lemak jahat, seperti yang ada di daging merah dan es krim sehingga tak boleh berlebihan menyantapnya.
(sy/hn/nm)