Berbahaya, Ini Sederet Efek Samping Pemakaian Asbes bagi Kesehatan

11 May 2024 - 06:45 WIB
iStockphoto

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melarang pemakaian material asbes pada bangunan rumah karena dapat memicu sejumlah penyakit. Larangan pemakaian asbes diterapkan karena dapat memicu sejumlah penyakit bagi penghuninya terkait kandungan karsinogenik yang tinggi di dalamnya.

"Kegunaannya yang luas menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan seperti mempercepat radang dan meningkatkan risiko terkena kanker paru," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

Adapun itu, asbes dianggap berbahaya karena memiliki serat yang sangat kecil dan tipis, sehingga tak bisa dilihat oleh mata telanjang. Ketika asbes rusak, serat mikroskopis ini akan berterbangan di udara dan bisa bertahan hingga berhari-hari.

Dilansir dari CDC, Rabu (8/5/24), berikut sederet penyakit yang disebabkan oleh paparan asbes, antara lain:

1. Asbestosis

Baca Juga: Sebanyak 3.215 Pengendara Bermotor Ditilang Karena Melawan Arah

Asbestosis adalah penyakit paru-paru kronis dan progresif yang disebabkan oleh paparan serat asbes dalam jangka waktu lama. Mungkin diperlukan waktu lima hingga 20 tahun sebelum gejalanya muncul.

Akumulasi serat asbes yang terhirup menghasilkan jaringan parut (fibrosis) pada paru-paru. Paru-paru tampak seperti sarang lebah. Jaringan parut, atau 'fibrosis', bersifat keras dan tidak fleksibel, hal ini membuat paru-paru menjadi kaku dan berhenti berfungsi dengan baik.

Asbestosis menyebabkan sesak napas, sesak di dada, batuk terus-menerus, dan kulit berwarna kebiruan karena kekurangan oksigen. Mendapatkan oksigen yang cukup dari setiap tarikan napas membutuhkan usaha yang jauh lebih besar.

Asbestosis biasanya memburuk seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pernafasan dan kematian. Tidak ada obat untuk penyakit ini.

2. Plak pleura

Melansir dari Better Health, pleura adalah jaringan yang melapisi rongga dada dan menutupi permukaan paru-paru. Asbes dapat menyebabkan bercak yang menebal pada pleura (plak pleura) atau fibrosis yang meluas pada pleura dan efusi pleura (cairan di rongga dada).

Kondisi ini akan terlihat pada rontgen dada tetapi tidak bersifat kanker. Penyakit ini mungkin tidak menimbulkan gejala tetapi akan mengurangi fungsi paru-paru.

3. Kanker paru

Kanker paru-paru adalah tumor ganas yang menyerang dan menghalangi saluran udara di paru-paru. Merokok yang dikombinasikan dengan paparan asbes sangat meningkatkan kemungkinan terkena kanker paru-paru.

4. Mesothelioma

Mesothelioma adalah kanker langka yang sebagian besar disebabkan oleh asbes. Mesothelioma membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, sekitar 20 hingga 40 tahun. Bahkan jika Anda tidak terpapar asbes selama bertahun-tahun, sayangnya mesothelioma masih mungkin terjadi.

Mesothelioma sering menyerang paru-paru namun tidak sama dengan kanker paru-paru. Mesothelioma juga bisa terjadi pada perut (abdomen), namun hal ini lebih jarang terjadi.

Oleh karena itu, dengan adanya larangan Dinkes DKI soal pemakaian asbes, sebaiknya hindari untuk mencegah bahayanya bagi kesehatan.

(sy/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment