Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Tak semua menu di restoran aman bagi kesehatan. Pakar menyebutkan, berapa di antaranya ada yang paling berisiko untuk kesehatan.
Apalagi yang konsepnya prasmanan atau All You Can Eat (AYCE), Anda pasti kerap tergoda dengan banyaknya pilihan menu di sana. Namun jangan langsung kalap, karena ada beberapa hal yang patut diwaspadai.
Salah satunya soal kebersihan dan keamanan pangan sebuah menu atau benda di restoran. Menu tersebut bisa saja membahayakan kesehatan karena mengandung bakteri, parasit, dan kotoran lain.
Dilansir dari Mashed, Kamis (26/10/23), berikut sederet menu makanan di restoran yang berisiko bagi kesehatan tubuh, antara lain:
1. Buah potong
Buah potong kerap diincar karena praktis dan tampilanya menggugah selera. Namun buah ini melalui proses pemotongan di dapur yang berarti rentan mengalami paparan dengan berbagai permukaan, peralatan, dan tangan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat peningkatan paparan tersebut berisiko membuat buah potong mengandung patogen berbahaya seperti E. coli dan salmonella.
Tak hanya itu, buah yang tumbuh dekat tanah seperti melon dan semangka juga berisiko mengandung bakteri Listeria yang dapat memicu masalah kesehatan. Sebaiknya hindari makan buah potong saat di restoran. Lebih baik pilih buah utuh jika ada.
2. Pastry untuk sarapan
Saat sarapan di hotel, kamu akan menemukan banyak pilihan pastry dan roti. Namun waspadai konsumsinya karena bisa jadi menu itu sudah dipajang lama di sana.
Tak hanya itu, menu seperti muffin, roti, dan cookies yang sebenarnya aman disimpan di suhu ruang bisa berisiko jika ada isian atau topping di adonan. Ini berarti ada peningkatan potensi kontaminasi makanan.
Untuk pilihan terbaik, pastikan pastry atau kue yang dipilih sudah benar-benar matang secara menyeluruh. Tanyakan juga kapan pastry itu dibuat dan sudah berapa lama dipajang. Hindari jika sudah terlalu lama.
3. Platter sushi dan sashimi
Penggemar sushi dan sashimi perlu berhati-hati saat ingin mengambil makanan favoritnya. Pastikan bahan makanan segar ini diolah dengan tepat karena jika tidak sangat mungkin terpapar parasit dan bakteri.
Sushi dan sashimi harus disiapkan secara higienis. Tak cukup bahan utamanya yang segar, tapi juga cara menangani dan menyiapkan makanan ini. Pilih sushi dan sashimi yang dibuat oleh sushi chef atau chef profesional agar tak berisiko untuk kesehatan.
4. Burger dengan kematangan 'rare'
Beberapa orang menyukai burger yang patty dagingnya masih mentah alias rare. Tingkat kematangan ini dianggap enak karena daging masih akan juicy. Namun risiko kesehatan yang mengintai cukup besar.
Jika daging tidak dimasak sempurna, mungkin terpapar bakteri E. coli atau salmonella. United States Department of Agriculture (USDA) menekankan untuk memasak daging sapi, kambing, atau babi sampai suhu sekitar 62 C agar semua bakteri dapat tereliminasi.
Baca Juga: Cegah Kerusakan pada Sel, Ini 5 Makanan yang Tinggi Akan Sulfur
5. Salad atau sandwich tuna atau ayam
Menu lain yang populer di restoran adalah salad atau sandwich. Kemudian untuk topping favoritnya berupa suwiran tuna atau ayam. Menu ini juga berisiko terpapar bakteri jika ditawarkan dalam konsep prasmanan atau didiamkan lama.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), bahan makanan yang mudah rusak seperti seafood dan olahan unggas, tidak boleh berada di suhu ruang selama lebih dari 2 jam, apalagi jika ada dressing atau saus mayo. Bakteri bisa cepat tumbuh, bahkan dalam 20 menit jumlahnya bisa dua kali lipat.
6. Menu vegetarian
Bagi kaum vegetarian juga perlu waspada saat bersantap di restoran yang bukan khusus vegetarian. Pasalnya masih mungkin menu-menu vegetarian yang dibuatkan terkontaminasi bahan-bahan hewani seperti karena penggunaan alat masak yang sama.
Banyak restoran dinilai masih belum memahami betul prinsip-prinsip dalam menyiapkan menu vegetarian. Bahan yang dimiliki juga belum tentu lengkap. Karenanya pelaku vegetarian harus ekstra perhatian terhadap menu yang dipesannya agar tidak mempengaruhi kondisi kesehatan mereka.
7. Caesar salad
Caesar salad merupakan jenis salad populer yang terdiri dari selada dan roti panggang yang dipotong kecil-kecil. Salad lalu ditambahkan keju parmesan, jus lemon, minyak zaitun, telur, saus worcestershire, bawang putih, dan lada hitam.
Menu ini memang enak, tapi dalam pembuatan sausnya juga memakai kuning telur mentah atau tak terlalu matang. Hal inilah yang membuatnya berisiko terpapar salmonella. Dampak konsumsinya dapat menyebabkan diare, panas, dan nyeri perut. Pastikan pilih Caesar salad yang sausnya dibuat dengan telur pasteurisasi sehingga aman kalaupun dipakai dalam kondisi mentah.
(sy/hn/nm)