www.tribratanews.com - Bali. Jelang puncak Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G-20) pada 15-16 November mendatang, pengamanan pintu keluar masuk Bali mulai diperketat. Bahkan Polda Bali bersama jajaran Polres/Polresta membentuk Satgas khusus. Setiap orang dan barang bawaan wajib diperiksa ketat.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes. Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, S.I.K., M.Si., Rabu (28/9/22) mengatakan lima pintu masuk terbesar di Bali, yakni Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Gilimanuk hingga Pelabuhan Celukan Bawang dijaga ketat personel Polri. Selain lima pintu masuk besar itu juga melakukan pengawasan terhadap pelabuhan kecil (tradisional) yang berpotensi menjadi tempat masuknya para pelaku kejahatan.
Menurut Kabid Humas Polda Bali, diperketatnya seluruh pintu keluar masuk Bali untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman menjelang puncak presidensi G20 pada 15-16 November 2022 ini.
“Sejumlah side event G20 terus diselenggarakan di Bali. Bahkan saat ini sedang berlangsung pengamanan Agriculture Minister Meeting (AMM) di daerah Jimbaran,” jelas Kabid Humas Polda Bali.
Perwira melati tiga dipundak ini mengungkapkan, pengamanan G20 melibatkan seluruh unsur dari aparat keamanan. Polri akan mengerahkan ribuan personel yang nantinya akan tergabung dalam Operasi Puri Agung 2022.
“Selain aparat keamanan, kita juga harapkan peran masyarakat membantu mengawasi dan menjaga keamanan di lingkungan masing-masing agar segala sesuatu tidak terjadi," jelas Kabid Humas Polda Bali.
Sistem pengamanan seluruh rangkaian kegiatan G20 menggunakan sistem terbuka dan tertutup, dengan cara bertindak preemtif, preventif dan represif. Sedangkan pola pengamanan dengan membagi lokasi kegiatan menjadi 3 zona dan ring 1, 2, dan 3.