www.tribratanews.com - Jakarta. Masyarakat kerap resah saat berkendara karena seringnya pengguna jalan yang melanggar lalu lintas. Banyak foto-video beredar sebagai bukti. Seiring hal itu, lembaga kepolisian bidang lalu lintas, termasuk jajaran Polda Metro Jaya sudah secara resmi memanfaatkan program ETLE atau Electronic Traffic Law Enforcement yang bersifat mobile.
Jika ETLE sebelumnya memanfaatkan pembuktian pelanggaran menggunakan kamera yang terpasang di sejumlah ruas jalan, ETLE Mobile memanfaatkan kamera yang digunakan oleh petugas saat berpatroli.
Di sisi lain, kegiatan pelaporan semacam ini juga menjadi momen bagi masyarakat untuk memanfaatkan foto-video pelanggaran sebagai bukti layaknya kepolisian.
"Implementasi teknologi untuk mencatat pelanggaran dalam berlalu lintas secara elektronik untuk mendukung keamanan, ketertiban, keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas. Ini adalah bukti bahwa penilangan bisa dilakukan elektronik, foto atau pun video. Masyarakat (misalnya) bisa melaporkan kegiatan seorang atau kelompok bikers yang sudah meresahkan," jelas Dirlantas Polda Metro Jaya.
Saat ini sendiri sudah banyak perangkat yang umum dan bisa digunakan masyarakat. Misalnya interkom berkamera Sena 10C Pro atau Sena 10C Evo yang merupakan alat komunikasi sekaligus action cam kualitas di atas HD. Dua perangkat keluaran Sena Indonesia ini sendiri digunakan oleh Polda Metro Jaya sebagai bagian dari ETLE Mobile.
Dengan alat yang terpasang di helm ini, masyarakat pengguna sepeda motor bisa merekam momen-momen sehari-hari di jalan atau saat kegiatan beroda dua lainnya, termasuk saat menghadapi pelanggaran-pelanggaran misalnya biker-biker yang meresahkan.
