Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkokabwilhan) II Marsekal Madya (Marsdya) TNI M Khairil Lubis bersama Kabaharkam Polri Komjen. Pol. M. Fadil Imran memimpin apel gelar pasukan pengamanan Wolrd Water Forum ke-10 di Bali.
“Pengamanan KTT ini digelar dengan mengerahkan lebih dari 14.000 orang baik prajurit TNI maupun anggota Polri serta didukung oleh instansi pemerintah terkait," ujarnya, Rabu (15/5/24).
Pengecekan kesiapan personel, materil maupun sarana prasarana yang akan digunakan dalam kegiatan pengamanan pun dilakukan. Hal itu demi memastikan tidak adanya kendala dalam pengamanan World Water Forum.
Baca Juga: Menkominfo Budi Arie: Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Bantu Maksimalkan Transformasi Digital
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo dalam amanat yang dibacakan Kabaharkam menyebut, keberhasilan pengamanan ini merupakan pertaruhan Indonesia di mata Internasional. Setiap perilaku anggota di lapangan, ujarnya, akan dilihat dan dinilai oleh masyarakat, tamu negara, media nasional, maupun internasional.
Oleh sebab itu, ujar Kabaharkam, seluruh personel harus tetap fokus dan senantiasa waspada, prediktif, serta responsif terhadap berbagai potensi ancaman sekecil apapun. Ancaman yang dideteksi sejauh ini mulai dari unjuk rasa, permasalahan lalu lintas, serangan siber, sampai dengan situasi kontijensi terorisme maupun bencana alam yang mungkin terjadi di luar kendali.
“Untuk itu, laksanakan setiap tindakan pengamanan sesuai sop dengan mengedepankan pendekatan humanis namun tetap tegas apabila diperlukan dan jauhi segala bentuk penyimpangan yang dapat merusak nama baik institusi,” ungkapnya.
Kabaharkam juga menekankan pimpinan pada setiap tingkatan harus turun langsung sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian secara melekat. Selain itu, diingatkan mengenai Bali yang merupakan kota wisata.
“Perlu saya ingatkan bahwa Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik maupun Internasional, sehingga kita juga harus memastikan kegiatan WWF ke-10 dapat berjalan berdampingan dengan aktivitas masyarakat, terlebih akan ada penerapan rekayasa lalu lintas,” ungkapnya.
(ay/pr/nm)