Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus Pecah, Satu Orang Meninggal

26 October 2023 - 11:45 WIB
Foto: beritasatu

Tribratanews.tribratanews.com - Banyumas. Jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah. Akibat insiden jembatan kaca pecah itu, salah seorang wisatawan meninggal dunia sedangkan satu lainnya luka-luka.

Kapolresta Banyumas, Kombes Pol. Eddy Suranta Sitepu, S.I.K., M.H., menjelaskan sekitar pukul 10.00 WIB pihaknya memperoleh informasi kecelakaan yakni ada orang yang jatuh dari jembatan setinggi 15 meter yang dengan kaca dengan ketebalan sekitar 1 cm tersebut.

"Setelah itu kami bersama tim datang ke lokasi memasang police line di TKP jatuhnya wisatawan. Dari informasi yang dihimpun, korban merupakan wisatawan dari Cilacap, jumlah seluruhnya ada 11 orang, sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan wahana jembatan kaca. Kemudian ada empat orang yang jatuh, dua orang pada saat kacanya pecah sempat berpegangan di pengaman jembatan dan dua orang terjatuh," jelasnya, dilansir dari beritasatu, Rabu (25/10/23).

Wisatawan berinisial FA (49), seorang perempuan warga Desa Kertayasa, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Seorang wisatawan lainnya, A (41), perempuan, warga Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman mengalami luka ringan dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

Baca Juga:  Bareskrim Polri Siapkan Langkah Pencegahan Wujudkan Satuan Pendidikan Tanpa Kekerasan

Kombes Pol. Eddy Suranta Sitepu, S.I.K., M.H., menambahkan pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait kelayakan jembatan kaca tersebut.

"Langkah-langkah kami, masih melakukan police line di lokasi dan kemudian sudah menghubungi laboratorium forensik dari Semarang, kami juga akan menggandeng ahli terkait dengan jembatan kaca ini, apakah layak atau tidak untuk digunakan. Kami juga akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan baik ke pengelola dan sebagainya," tambahnya.

Kombes Pol. Eddy Suranta Sitepu, S.I.K., M.H., mengungkapkan akan melakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut terkait pengelolaan tempat wisata Hutan Pinus Limpakuwus.

"Terkait perizinan dan sebagainya akan kami dalami lebih lanjutnya, akan kami lakukan penelitian siapa yang bertanggung jawab," ungkapnya.

Tempat wisata tersebut untuk sementara akan ditutup terlebih dahulu sambil menunggu pemeriksaan Laboratorium Forensik Semarang.

(ek/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment