Rusia Ancam Media Swiss Gegara Rilis Karikatur Putin

18 July 2022 - 23:50 WIB

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Rusia mengancam media Swiss, Neue Zürcher Zeitung (NZZ) setelah menerbitkan laporan kritis dan karikatur Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Kedutaan Rusia di Swiss mengirim surat terbuka kepada editor NZZ, Eric Gujer, dalam sebuah pernyataan pers resmi. Dalam surat itu, Kedubes Rusia mengaku marah dengan publikasi yang dinilai menghina pemimpin tertinggi mereka. "Kedubes Rusia marah dengan publikasi karikatur yang menghina Presiden Federasi Rusia," demikian menurut RZZ, merujuk surat Kedubes Rusia yang dirilis di situs mereka pada Sabtu (16/7).

Kedubes Rusia, lanjutnya, berhak mengambil tindakan hukum karena pencemaran nama baik dan fitnah. "Kami percaya bahwa kebebasan berekspresi sama sekali tak kompatibel dengan kebebasan menyebarkan penghinaan dan kebohongan," tulis kedutaan Rusia.

Ancaman itu bermula saat NZZ merilis artikel yang berjudul "Superheroes and Villains Show Their Clout on the Internet" pada Juli lalu.

NZZ menilai perang propaganda di media sosial dari kedua belah pihak telah menjadi bagian dari perang yang berkecamuk di Ukraina.

Artikel itu menyertakan karikatur Putin dengan hidung badut warna merah dan garis-garis pelangi di wajahnya, yang mulanya dipublikasikan di Twitter. Surat kabar Swiss NZZ sejauh ini belum mengeluarkan komentar apa pun.

Sejak mengirim pasukan ke Ukraina, Rusia mengesahkan undang-undang domestik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap media dan oposisi.

UU itu memberikan kewenangan pemerintah membungkam hingga mengkriminalisasi organisasi dan pihak-pihak termasuk media yang dinilai menyebarkan berita yang tak diinginkan di media sosial, terutama soal invasi Rusia di Ukraina.

Jika organisasi, yayasan, atau perusahaan asing dianggap tak diinginkan, orang Rusia yang memiliki hubungan dengan organisasi tersebut menghadapi denda berat atau hukuman penjara hingga enam tahun.

Persoalan Rusia dengan media Swiss ini bukan kali pertama terjadi. Sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung pada Februari lalu, Negara Beruang Merah ini telah menindak beragam publikasi media soal konflik tersebut.

Mereka memberlakukan hukuman penjara 15 tahun bagi jurnalis yang menyebarkan berita 'palsu' dengan sengaja, seperti dikutip Swissinfo.

Media di Rusia dilarang menyebut kampanye militer Moskow di Ukraina sebagai 'perang' atau 'invasi'. Mereka juga harus menyebut aksi itu dengan istilah 'operasi militer khusus.'

Share this post

Sign in to leave a comment