Wujudkan Ketahanan Pangan, Kapolda NTT Ikut Panen Jagung Kelompok Tani Binaan Mabes Polri

8 January 2023 - 13:05 WIB
Foto : tribunnews.com

Tribratanews.tribratanews.com - Kupang. Lahan tidur yang disulap menjadi lahan produktif yang dikelola oleh Masyarakat Kelompok Tani Program Binmas Mabes Polri di Kupang, kini telah menghasilkan panen jagung. Dalam hal ini, Masyarakat Kelompok Tani mengajak Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.I.K., M.Hum., untuk turut serta memanen jagung tersebut.

Untuk diketahui, panen jagung jenis Hibrida R7 yang ditanam pada lahan percontohan tersebut, seluas 30 hektare dengan menggunakan metode irigasi tetes.

Baca Juga : Pemakaian Knalpot Brong, Kapolda Sulut: Tindak Tegas Para Pengguna Motor yang Melanggar Tersebut

Hadir dalam kegiatan panen jagung tersebut, Wakapolda NTT, Brigjen. Pol. Heri Sulistianto, Irwasda, Kombes. Pol. Zulkifli, para Pejabat Utama Polda NTT, Kapolres Kupang, AKBP. FX. Irwan, Kapolres Jajaran, Kepala Desa Kuanheum, Pendamping Program, serta masyarakat Kelompok Tani Desa Kuanheum.

Selain memanen jagung, Kapolda NTT juga melakukan penanaman secara simbolis bibit jagung pada lahan yang telah tersedia saluran selang menerapkan irigasi tetes.

Kapolda NTT juga memantau proses pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan kotoran dari ternak sapi, dan kambing, serta tongkol jagung.

Kapolda NTT mengatakan, bahwa program ini sangat baik bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah Desa Kuanheum. Baginya, program menanam jagung sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan keluarga sekaligus melaksanakan program pemberdayaan masyarakat.

"Kami sangat mendukung pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif, sangat positif karena memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama mewujudkan ketahanan pangan, menekan inflasi sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," jelas Kapolda NTT.

Kapolda NTT menekankan kepada semua Kapolres jajaran di wilayah hukumnya, untuk mendorong masyarakat memanfaatkan lahan tidur dengan mengolahnya menjadi lahan produktif.

"Kami berharap semua masyarakat merubah cara berpikir dan mulai mengoptimalkan lahan tidur menjadi lahan produktif sehingga semua daerah mampu mewujudkan ketahanan pangan, sekaligus mendukung pemerintah menekan inflasi," jelas Kapolda NTT.

Pendamping teknis pertanian dan peternakan bagi Kelompok Tani Desa Kuanheum, Okto Amnifu mengatakan, bahwa lahan yang dikelola dalam program pendampingan dari Mabes Polri seluas 30 hektare.

Pada lahan percontohan tersebut dikelola oleh tiga kelompok tani antara lain Kol ana berjumlah 32 orang, Poktan Taleko Amonit berjumlah 32 orang, serta Poktan Amnela berjumlah 40 orang.
Pertanian pada lahan tidak produktif tersebut menggunakan sistem irigasi tetes dengan memanfaatkan air sumur bor dengan kedalaman 60 meter dengan debit air 3 liter per detik.

Terkait fasilitas dan pendanaan bersumber dari Mabes Polri, dan hasilnya untuk masyarakat yang telah mendapatkan hasil berupa hasil produksi jagung yang telah dipilah dengan harga jual Rp5.000 per kilogram untuk pakan ternak.

"Masyarakat kelompok tani setempat telah merasakan hasil dari program tanam jagung, dan yang terpenting masyarakat mau bekerja dan merubah cara berpikir untuk maju, dan mau bekerja keras untuk pengembangan diri sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga," ungkapnya.

(fz/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment