www.tribratanews.com - Papua – Satgas Binmas Noken Nemangkawi bekerjasama dengan Tim Kesehatan Satgas Nemangkawi melaksanakan aksi sosial di wilayah Yahukimo. Kegiatan berupa Trauma Healing bagi masyarakat Suku Yali yang banyak mengungsi di Gereja Gidi Evanhastia, Dekai.
Kegiatan Trauma Healing dilaksanakan pada Minggu, 10 Oktober 2021. Perwakilan Binmas yang hadir KBP Bagijo H. Kurnijanto, S.I.K., M.M. (Kasatgas Binmas), AKBP Yamin Dian Priono, S.I.K (Wakasatgas Binmas), AKP Amandus J. S Nuboba, S.H., S.I.K. (Pamin Ops), Iptu Joni Linggi (Korwil), Brigpol Victor Merani. Personil Kesehatan dari Satgas Bantuan Nemangkawi Ipda dr. Elisabeth Grety Rimporok, Bripda Zulkifli Fahymu. Kapolres Yahukimo, Akbp Deni Herdiana S.E., S.H dan Kompol Alfons Umbora selaku (Wakapolres Yahukimo) Dr. Leonard beserta 30 anggota.Selain dari pihak Polri, hadir juga MRP (Majelis Rakyat Papua) Ibu Dorince Mehue, Ibu Hermelina Thaime dan 1 relawan dr. Endang Maharini Rahayu.
Kegiatan dimulai pukul 14.30 WIT di pusat kosentrasi pengungsi yang berada di Gereja Gidi Evanhastia. Wakapolres Yahukimo Kompol Alfons Umbora Memperkenalkan tim yang datang untuk melihat masyarakat yang mengamankan diri di Gereja. Serta tujuan tim yang datang akan berbagi kasih dengan memberikan sembako, pelayanan kesehatan dan mengajak anak-anak bermain agar duka atau dampak psikis yangs ebelumnya dialami dalam kerusuhan dapat sedikit terobati.
KBP Bagijo H. Kurnijanto, S.I.K., M.M. Selaku Kasatgas Binmas, juga berharap agar masalah konflik antar suku ini dapat segera selesai agar masyarakat kembali beraktifitas seperti biasa. Sementara Ibu Dorince Mehue sebagai perwakilan MRP (Majelis Rakyat Papua) berpesan “Kita serahkan semua kepada Tuhan, kita berdoa bersama-sama agar Kabupaten Yahukimo dapat kembali aman dan damai”. Ibu Dorince mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah menerima tim dengan baik di tempat tersebut. “Pada saat ini memang kita lagi sedang berduka namun kita tidak boleh larut terus dalam kesedihan itu. Kita harus tetap mengerjakan hal yang positif.” Pungkasnya.
Bpk Yohanes Pahabol SE MM selaku kepala BKD Pegawaian yang merupakan salah satu orang yang dituakan oleh masyarakat juga turut mengucapkan terimakasih kepada Satgas Binmas yang telah hadir untuk melihat keadaan masyarakat di tempat pengungsian dan juga telah sekaligus memberi bingkisan sembako.
Bpk Yohanes turut bercerita tentang keadaan warga “Pada umumnya kami sangat shok karena pada saat itu kami sedang beribadah kemudian ada sekelompok orang datang melempari batu ke kaca jendela, kemudian menembakkan panah melalui lobang kaca yang telah lubang sehingga para jamaah berteriak ketakutan dan memohon kepada Tuhan. Namun saya ucapkan terimakasih kembali kepasa Bpk Kapolri melalui Polda Papua dan Satgas Binmas untuk membantu kami di daerah pengungsian ini.”
Pada Pukul 14.55 WIT kegiatan berlanjut dengan penyerahan bahan sembako berupa beras, gula, Mie instan, kopi, teh, garam dan minyak goreng. Satgas Binmas, Satgas Bantuan Ops Nemangkawi bersama Dinas Kesehatan Yahukimo dan para anak-anak Pramuka turut membantu dalam melayani masyarakat yang ada di pengungsian Gereja. Kegiatan juga dilengkapi dengan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat dan didapati beberapa masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, pada umumnya sakit malaria dan gangguan pernapasan.
Jumlah masyarakat yang mengamankan diri di Gereja Gidi Evanhastia, Dekai berjumlah sekitar 3000 (tiga ribu) jiwa yang berasal dari suku Yali dan Hubla. Materi trauma healing yang disampaikan antara lain: Mengajak anak-anak bermain yang melatih konsentrasi, Bernyanyi lagu anak-anak, lagu sekolah minggu dan lagu Daerah, Mengajarkan wawasan Kebangsaan dengan mengenalkan daerah Yahukimo yang termasuk dalam Negara Republik Indonesia, tanya jawab tentang cita-cita yang diinginkan oleh anak-anak, bermain pesawat-pesawatan kemudian menerbangkannya, belajar menghitung dengan metode bernyanyi dan mewarnai gambar yang sudah disediakan. Pada kegiatan tersebut anak-anak sangat antusias dan ceria. Jumlah anak-anak yang ikut dalam kegiatan Trauma Healing sekitar 200 (dua ratus) anak-anak. Kegiatan berahir pada pukul 17.00WIT