Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Sebanyak tiga tarian asal Indonesia, yaitu Tari Pendet, Ratoh Jaroe dan Goyang Maumere, meriahkan Dance-a-thon di Namibia. Pertunjukan tari ini diselenggarakan sanggar Ombetja Yehinga Organisation (OYO) di Pusat Kebudayaan Prancis (FNCC), Windhoek, Namibia, Jumat (14/4/23).
Anti Pratignyo, istri Duta Besar Indonesia untuk Namibia YM Wisnu Edi Pratignyo, memberikan penjelasan mengenai makna Tari Pendet dan memperagakan beberapa gerakan dasar dalam tarian tersebut sebelum Tari Pendet ditampilkan oleh empat anak perempuan staf KBRI Windhoek.
Penampilan Tari Pendet diikuti oleh Tari Ratoh Jaroe asal Aceh. Tari Ratoh Jaroe dibawakan oleh tujuh orang penari yang merupakan warga lokal asal Kota Windhoek, Namibia. Para penari asal Namibia itu sebelumnya telah mendapatkan pelatihan intensif dari tim KBRI Windhoek
Baca Juga: Polda Papua Terjunkan 1.480 Personil Amankan Operasi Ketupat Cartenz Tahun 2023
“Gerakan apik tersebut dihasilkan latihan cukup singkat. Latihan yang dilakukan selama satu bulan oleh staf KBRI dan Dharma Wanita Persatuan KBRI Windhoek,” jelas Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Windhoek, Ari Hadiman dalam keterangan tertulis KBRI Windhoek yang dikutip Senin (17/4/23).
Sementara itu, Direktur Sanggar Seni OYO, Phillipe Talavera menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi KBRI dalam Dance-a-thon. Karena tarian tradisional Indonesia sangat menarik dengan pakaian tari tradisional yang berwarna-warni.
Penari sanggar OYO juga menyampaikan ketertarikan mereka untuk mempelajari tarian Indonesia lainnya. Terutama tarian yang bernuansa dinamis seperti Ratoh Jaroe.
(ek/pr/um)