Mudik Lebaran Dilarang, Polda Metro Jaya Gelar Operasi Ketupat Jaya 2024 Selama 12 Hari

5 May 2024 - 21:15 WIB

www.tribratanews.com- Jakarta. Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk membahas Operasi Ketupat Jaya. Hal tersebut sejalan dengan pemerintah yang memberlakukan aturan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

Rapat koordinasi ini turut dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, hingga Kasdam Jaya Brigjen TNI M Saleh Mustafa.


"Operasi kepolisian terpusat dengan sandi Ketupat Jaya 2024 akan dilaksanakan 12 hari. Terhitung 6-17 Mei 2021," ujar Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/5/2021).

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya mengatakan operasi 'Ketupat Jaya' tersebut akan melibatkan ribuan personel dari lintas instansi.


Dalam operasi 'Ketupat Jaya' ini, Polda Metro Jaya melakukan penyekatan di 31 titik.
"Kemudian untuk kegiatannya di antaranya adalah melakukan penyekatan itu ada di 14 titik, kemudian ada check point sebanyak 17 titik. Kemudian selain itu juga disiapkan 77 pos pengamanan," ucap Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya

Adapun 77 pos pengamanan tersebut dikatakan Marsudianto tersebar di beberapa titik, dari pusat rekreasi, mal, pasar, hingga pusat perekonomian lainnya.

"Intinya di situ adalah tetap pedoman pada prokes, agar di dalam kegiatan masyarakat ini, masyarakat tidak ada yang mudik, tetap tinggal di Jakarta. Kedua, yang masih beraktivitas berada di kota Jakarta, mereka tetap dalam kondisi yang sehat, namun juga dijamin keamanannya," kata dia.

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya mengatakan rapat koordinasi tadi juga membahas terkait tempat-tempat wisata yang ada di Ibu Kota.


Sebab, operasi Ketupat Jaya ini, khususnya di tempat-tempat rekreasi, akan menyesuaikan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Kalau bisa seperti tahun kemarin itu ditutup saja. Tapi kalau memang nanti dari Menteri Pariwisata mungkin punya kebijakan lain, tentunya kami akan menyesuaikan dan akan kami lakukan pengaturan-pengaturan lebih lanjut," tutur dia

Penyesuaian aturan itu perlu dilakukan supaya nanti jika destinasi wisata tetap dibuka, maka tidak terjadi penumpukan pengunjung.

"Jadi untuk tiketnya dibeli secara online, kemudian dibatasi hanya 50 persen. Kalau masih ada juga penumpukan, kami akan lakukan penyekatan buka tutup sementara waktu," pungkasnya.





(bb/bq/hy)

Share this post

Sign in to leave a comment