Tribratanews.tribratanews.com - NTT. Pasar Mingguan Halilulik di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), selalu dipadati masyarakat. Bagaimana tidak, harga yang dijajakan lebih murah dibandingkan dengan pasar harian lainnya.
Berbagai kebutuhan masyarakat tersedia di Pasar Mingguan Halilulik dan mengundang keramaian para pembeli. Sayangnya, keramaian tersebut diiringi dengan kemacetan yang timbul dan sempitnya lahan untuk para pedagang menjajakan jualannya.
Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak selalu memastikan kondisi keamanan dan ketertiban tetap terjaga. Namun, melalui program Jumat Curhat, Kapolres berupaya untuk mendengarkan masukan dan keluhan para pedagang di pasar tersebut.
Baca Juga: Pelatihan MediaHUB 2023: Memahami Perilaku Mengonsumsi Berita dan Amplifikasi Berita Positif Polri
“Waktu pertama kali saya kesini (pasar), kasihan juga mama–mama yang jualannya di got (saluran air) lalu ada juga yang di bahu jalan, tentu ini juga mengakibatkan kemacetan bagi para pelintas dan bisa mengancam keselamatan mereka sendiri, kita pun tidak bisa mengusir karena mereka mencari hidup. Bahkan pernah ambulans yang membawa pasien pun kewalahan saat melintas karena banyak yang berjualan di bahu jalan ditambah kendaraan yang bongkar muat pun ikut berjejer di jalan yang sempit,” ungkap Kapolres Belu dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (1/9/23).
Tak butuh waktu lama, melalui Polsek Tasifeto Barat, benah-benah pasar mulai dilakukan demi memberikan kenyamanan kepada pedagang dan pembeli. Sebuah lahan baru yang lebih laik untuk para pedagang menjajakan jualannya adalah solusinya.
Lahan di samping Polsek Tasifeto Barat dijadikan lokasi baru pasar mingguan Halilulik. Para pedagang mengaku senang mendapat lokasi baru yang lebih besar, kegiatan jual-beli dan lalu lintas lebih tertib.
“Terima kasih Kapolsek Tasifeto Barat dan jajarannya merespons dengan baik dan cepat sehingga lahan kosong yang berada tidak jauh dari pasar ini akhirnya jadi dan kini dimanfaatkan oleh para pedagang. Puji Tuhan pasar yang dulunya macet dan semerawut akhirnya berbalik 180 derajat. Arus lalu lintas lancar dan masyarakat yang datang berbelanja pun nyaman dan tidak setengah mati seperti yang dulu-dulu,” jelas Kapolres.
(ay/hn/nm)