Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengendalian perubahan iklim.
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, Agus Justianto, mengatakan bumi menghadapi tiga tantangan yang saling terkait berupa perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.
"Di tengah krisis itu tidak ada pilihan lain selain bekerja sama. Menjadi panggilan kita semua untuk melakukan akselerasi aksi-aksi nyata memerangi tantangan tersebut," ujar Agus dalam keterangan di Jakarta, Kamis (6/7/23).
Agus menuturkan Indonesia terus berupaya untuk memimpin agenda pengendalian perubahan iklim.
Baca Juga: Kemenkes: 3 Warga Yogya Meninggal Akibat Tertular Penyakit Antraks
Dokumen peningkatan kontribusi yang ditentukan secara nasional atau enhanced NDC berisi peningkatan target penurunan emisi Indonesia dari 29 persen menjadi 31,89 persen dengan kemampuan negara sendiri, dan dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional.
Hal itu sejalan dengan aksi menjaga emisi karbon seimbang di mana emisi karbon yang diserap sama atau lebih besar dari emisi karbon yang dikeluarkan.
"Kondisi ini menjadi tujuan keberhasilan program pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya dengan jargon Indonesia’s FOLU Net Sink 2030," ujar Agus.
Dia menjelaskan bahwa dasar pijakan utama dari Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah pengelolaan hutan lestari, tata kelola lingkungan, dan tata kelola karbon.
Sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi rencana operasional FOLU Net Sink 2030, yaitu tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar minus 140 juta ton karbon dioksida pada 2030.
(ndt/pr/um)