Kementerian PUPR Pastikan Bantu Perbaiki Prasarana Umum yang Rusak Usai Banjir Bandang di Sumbar

12 March 2024 - 11:30 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.tribratanews.com - Padang. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan pihaknya akan membantu perbaikan prasarana umum yang rusak akibat banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).

"Saya bertanggungjawab untuk prasarana umum yang terdampak. Kalau ada jalan, jembatan, kantor, sekolah, dan fasilitas umum rusak, itu tanggungjawab Kementerian PUPR," ujar Menteri PUPR, Senin (11/3/24).

Sementara terhadap permukiman warga yang rusak, perbaikannya masih akan menunggu laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebab ada yang kategori rusak ringan, sedang, hingga berat.

"Perbaikannya bisa dibantu stimulan untuk yang rusak ringan dan sedang. Kalau yang berat bisa dibangunkan kembali. Tentu untuk itu, kita perlu menunggu pendataan dari BNPB," terang Menteri PUPR. 

Baca Juga: Penyidik KPK Sita Bukti Dugaan Korupsi PT Taspen

Kemudian terkait material banjir bandang yang menutupi akses jalan ditargetkan rampung dalam sepekan. Selain itu, akan dilakukan juga penguatan tebing-tebing di sungai.

"Kami kerjakan dulu agar akses bisa pulih. Tentang berapa biaya perbaikannya, kami belum hitung. Kami kerjakan dulu, nanti kan diaudit juga sama Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan," jelas Menteri PUPR.

Pada kunjungan itu, Menteri Basuki menyampaikan dua kemungkinan pemicu banjir bandang di Pesisir Selatan. Pertama dugaan adanya illegal loging, lalu yang kedua dipicu oleh hujan ekstrem yang tidak mampu ditampung.

"Kondisi geografis juga sangat berpengaruh, tebing lalu jalan dan langsung ke sungai, luncuran airnya cepat. Tapi sebetulnya hutan di Sumatera Barat ini lebih baik dari daerah lain. Dulu saya meninjau sebelum banjir, airnya bening, pasti catchment areanya baik. Tapi saya curiga galodo atau banjir bandang ini ada dua kemungkinan, ada ilegal logging di atas atau karena ada curah hujan yang ekstrem," jelas Menteri PUPR.
 
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, ada sebanyak 23 orang korban meninggal dunia, enam orang korban berstatus hilang atau masih dalam pencarian, dan 74 ribu masyarakat sempat mengungsi akibat banjir bandang dan longsor yang melanda daerah tersebut.

Kemudian jumlah rumah yang berstatus rusak berat mencapai 866 unit, rusak sedang 139 unit, dan rusak ringan 579 unit. Selain itu, juga ada 16 unit jembatan rusak, jalan terban totalnya mencapai 355 meter. Sehingga total kerugian di Pesisir Selatan diperkirakan sebesar Rp212 miliar.

(ay/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment