Tribratanews.tribratanews.com - Kupang. Sebanyak 57 penderita stunting atau kekerdilan di Kabupaten Kupang, Provinsi NTT mendapatkan bansos yang diberikan oleh Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.I.K., M.Hum.
Penyerahan bansos tersebut dlaksanakan di Polsek Amarasi, Oekabiti, Kelurahan Nonbes, Kabupaten Kupang, di sela kunjungan kerja Kapolda NTT ke wilayah tersebut.
"Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami membantu penanganan kasus stunting di NTT khususnya di daerah ini," ujar Irjen. Pol. Johanis Asadoma dikutip dari Antaranews.com, Rabu (1/2/23).
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda menyampaikan menaruh perhatian khusus dalam membantu penanganan stunting di NTT. Kepada Kepala Puskesmas Amarasi, Kapolda juga menanyakan kebutuhan apa saja yang perlu Polri bantu dalam penanganan masalah stunting sehingga, Polda bisa membantu untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan kepada Puskesmas di Amarasi yang membutuhkan penanganan stunting.
"Bagaimana caranya kami (Polri) bisa membantu supaya stunting ini bisa berkurang di sini (Amarasi), itu saja yang kami ingin tahu," tanya mantan Kadiv Hubinter Polri tersebut.
Kapolda menghimbau kepada orang tua penderita stunting agar memperhatikan gizi anak.
"Gizi anak sejak dalam kandungan, mamanya harus makan makanan yang bergizi seperti minum susu, makan telur, sayur-sayuran, daging yang cukup, sehingga anak dalam kandungan itu sehat dan cerdas," ujar Kapolda NTT..
Sementara itu Kepala Puskesmas Amarasi, Adriana Betty menyampaikan terima kasih kepada Kapolda NTT dan jajaran atas partisipasinya ikut membantu upaya penanganan stunting, khususnya di Kecamatan Amarasi.
Sebagai informasi, prevalensi stunting pada pengukuran Februari 2022 adalah 24,14 persen dengan jumlah 7.207 balita, sedangkan pada Agustus 2022 menjadi 19,88 persen dengan jumlah 6.118 balita.
(sy/hn/um)