Kapolda Bersama Forkopimda Sambut Kunjungan Menkopolhukam di Kalimantan Barat

5 April 2020 - 22:13 WIB
 Kapolda Kalbar Irjen. Pol. Drs. Didi Haryono, S.H., M.H. bersama Forkopimda menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD untuk menghadiri Dialog Kebangsaan Korps Alumni HMI di Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu(26/10/19). Adapun tema yang di usung dalam kegiatan tersebut adalah “Dialog Kebangsaan Bersama Korps Alumni HMI Indonesia Cita, Demi mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045 Yang Penduduknya Sejahtera, Bahagia Lahir Dan Batin”. Dalam sambutannya, Menkopolhukam Republik Indonesia mengatakan bahwa kesempatan ini, saya mengharapkan kepada para alumni HMI agar bisa berkontribusi dalam menyukseskan berbagai program pemerintahan, khususnya untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. Untuk menuju Indonesia Emas tersebut, katanya, kita sudah mempunyai jembatan emas, yaitu kemerdekaan yang kita dapatkan dari hasil perjuangan para pejuang. Indonesia adalah negara di dunia yang kemerdekaannya didapatkan dari hasil perjuangan dengan mengusir penjajah dari tanah air kita. Karena negara-negara lain ada yang merdeka, namun kemerdekaan itu merupakan hadiah dari negara yang pernah menjajah mereka. “Indonesia Emas itu indikatornya digambarkan dalam pembukaan UU Dasar 1945 alenia kedua yang berbunyi, “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” dengan masyarakatnya bersatu dalam perbedaan, bersatu dalam kemajemukan. Karena kita bersatu, kita bisa merdeka, karena merdeka, kita bisa mewujudkan kesejahteraan dengan bersatu, kita bisa berdaulat adil dan makmur. Maka kata kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas itu adalah dengan kita harus selalu bersatu dan tidak terpecah belah dan ini yang harus kita wujudkan ke depan,” tambah Menkopolhukam Republik Indonesia. “Untuk mewujudkan Indonesia Emas, kita harus membangun rasa kebangsaan dan nasionalisme, sehingga kita harus menanamkan kebanggaan pada diri karena kita sudah merdeka dengan hasil perjuangan kita sendiri. Jika sampai sekarang ada yang mengatakan kenapa kita sudah merdeka selama 78 tahun, namun masih banyak yang masih miskin, itu adalah pertanyaan yang mendasar dan sebelum dijawab perlu kita renungkan, sebelum kita merdeka jumlah masyarakat miskin kita 99,9 persen. Jika program pemerintah terus berjalan, target penuntasan angka kemiskinan pada tahun 2045 bisa terwujud. Kuncinya, kata dia, adalah kita harus bersatu. Jangan marah-marah terus dengan pemerintah, justru kita harus mendukung berbagai kebijakan prorakyat, agar program pengentasan kemiskinan itu bisa dilakukan. Pemilihan presiden sudah berakhir, sudah saatnya kita kembali mengejar berbagai ketertinggalan kita. Jangan terus berkutat dengan masalah yang tidak jelas,” lanjut Menkopolhukam Republik Indonesia. “Terkait banyak pihak yang mengharapkan terbentuknya sistem khilafah dalam pemerintahan Indonesia, dirinya menjamin itu tidak ada. Tidak ada yang namanya sistem khilafah dalam Islam, yang ada itu adalah prinsip khilafah dan itu tertuang dalam Al Quran. Indonesia dan Islam adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan, sehingga upaya untuk memecah belah Indonesia dengan cara yang radikal, itu tidak bisa dibenarkan. Saya menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas menjadi tanggung jawab semua masyarakat Indonesia, sehingga kita harus bisa bersama-sama membangun bangsa ini untuk menuju Indonesia emas tersebut,” tutup Menkopolhukam Republik Indonesia.

Share this post

Sign in to leave a comment