Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) RI mengajak para mitra deradikalisasi atau eks narapidana terorisme (napiter) di Surakarta, untuk memperkuat komitmen demi keberhasilan program deradikalisasi.
Menurut Kasubdit Bina Masyarakat Direktorat Deradikalisasi BNPT RI Kolonel Pas Sujatmiko, Surakarta adalah barometer program deradikalisasi di Indonesia.
“Solo Raya menjadi barometer pelaksanaan program deradikalisasi bagi wilayah lainnya. Dengan demikian diharapkan para mitra deradikalsasi mempunyai komitmen yang sama untuk mencapai tujuan bersama dari Yayasan Gema Salam” ujar Sujatmiko dalam keterangan di Jakarta, Jumat (21/7/23).
Ia menyebutkan, sekitar 38 mitra deradikalisasi yang merupakan mantan narapidana terorisme telah kembali ke tengah-tengah masyarakat dari wilayah Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.
Baca Juga: Polda Kalbar Ajak Jurnalis Ciptakan Pemilu 2024 Aman dan Bermartabat
“Adapun terkait mekanisme organisasi yayasan yang menjadi agenda dalam rapat pleno tentunya mengikuti aturan yang berlaku” tambah Sujatmiko.
Sujatmiko berpesan bahwa keberadaan negara, dalam hal ini BNPT, Polri, dan segenap aparat wilayah beserta pemerintah daerah terkait, saling bekerja sama dengan mitra deradikalisasi dalam rangka pencegahan terorisme.
Dia mengungkapkan bahwa negara berperan mendampingi dan mendorong yayasan-yayasan mitra deradikalisasi. Dengan demikian, diharapkan agar stakeholder terkait agar saling mengenal, mengetahui, mendukung, dan memonitor jalannya organisasi Yayasan Gema Salam.
Sujatmiko menyatakan, BNPT menghormati kiprah yang sudah dilakukan oleh kepengurusan Yayasan Gema Salam pada periode 2018-2023. Untuk itu, ia berharap Yayasan Gema Salam bisa menjadi contoh yang baik bagi yayasan-yayasan mitra deradikalisasi lainnya di Indonesia.
“Saling menjunjung silaturahmi, kemaslahatan, dan kebersamaan. Betul-betul kita fokus pada memperbaiki dan mengevaluasi dari apa yang sudah dilaksanakan dengan prinsip saling menghormati dan saling menghargai," kata Sujatmiko.
(ndt/hn/um)