Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp2,5 miliar untuk penanganan darurat banjir dan tanah longsor kepada pemerintah provinsi dan tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan.
Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto mengatakan terkhusus untuk Kabupaten Luwu, BNPB telah memberikan DSP untuk penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor periode Januari - Mei 2024 Rp1 miliar.
“Untuk Kabupaten Luwu, ada korban jiwa di sana. Kami berikan lagi Rp 500 juta (DSP),” ungkap Kepala Suharyanto, Selasa (7/5/24).
Operasional DSP Rp2,5 miliar untuk penanganan darurat bencana terdiri dari Provinsi Sulsel sebesar Rp500 juta, Kabupaten Luwu Rp500 juta, Kabupaten Enrekang Rp250 juta, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Wajo, dan Kabupaten Luwu Utara masing-masing Rp200 juta, serta Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Sinjai masing-masing Rp150 juta.
Baca Juga: [HOAKS] PT KAI (Persero) Rilis Undangan Wawancara Rekrutmen
Dibantu dukungan logistik dan peralatan berupa perahu karet dan mesin satu unit, dua genset, dua tenda pengungsi, 50 tenda keluarga, 250 paket sembako, 200 paket makanan siap saji, 50 kasur lipat, 200 paket hygiene kit, 200 selimut, 200 matras, lima penjernih air (echo H20), dan 50 velbed.
Sementara khusus di Kabupaten Luwu, penyaluran bantuan senilai Rp500 juta dengan rincian pada Maret, BNPB telah menyalurkan dukungan penanganan darurat bencana tanah longsor sebesar Rp250 juta. Dukungan selanjutnya pada April untuk penanganan darurat bencana banjir sebesar Rp250 juta.
Di Luwu pula, BNPB memberikan dukungan logistik dan peralatan tahap II berupa 100 paket perlengkapan bayi, 500 paket perlengkapan pakaian wanita dewasa, 500 paket perlengkapan pakaian pria dewasa, 500 paket sembako, 500 selimut, 500 matras 500, 500 terpal, 500 dus air mineral, 300 sarung, lima lampu solar panel, 300 lampu air garam, 100 penjernih air (exho H20), 500 paket makanan siap saji.
“Secara umum untuk tanggap darurat sudah dilakukan semua, yang sekarang masih agak berat Kabupaten Luwu dan Luwu Utara,” ujar Kepala Suharyanto.
(ndt/hn/nm)