Badan Pangan Nasional Beri Bantuan ke Lebak, Banten, untuk Tekan Risiko Stunting

13 July 2023 - 13:45 WIB
Foto: Antara

Tribratanews.tribratanews.com - Banten. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprogramkan bantuan pangan guna perbaikan gizi kepada keluarga yang masuk kategori keluarga risiko stunting (KRS) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. 

Bantuan pangan itu berupa satu kilogram daging unggas dan 10 butir telur.

"Kami berharap bantuan pangan itu dapat meningkatkan gizi dan bisa terbebas dari stunting atau kekerdilan terhadap anak balita akibat gagal tumbuh," ujar Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah di Lebak, Rabu (12/7/23).

Ia menjelaskan Pendistribusian pangan melibatkan PT Pos Indonesia dan PT Berdikari sebagai penyedia telur dan daging unggas.

Baca Juga: Presiden Jokowi Harap RUU Kesehatan Bisa Atasi Masalah Kekurangan Dokter di Indonesia

"Kami tahun ini hanya 13.876 keluarga risiko stunting yang menerima bantuan selama tiga bulan (Mei-Juli) 2023)," tutur Tuti. Ia mengatakan, selama ini, pendistribusian bantuan pangan berjalan baik dan tepat sasaran.

PT Pos Indonesia mendistribusikan bantuan pangan tersebut ke lokasi penerima yakni kantor desa/kelurahan. Penyaluran pangan melibatkan pengawasan dari instansi terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan Hewan dan DP3AKKB setempat. 

"Kami optimistis penyaluran pangan itu bisa mencegah kasus stunting," katanya. Titi menyebutkan, saat ini, jumlah kasus stunting di Kabupaten Lebak hingga April 2023 tercatat 3.736 anak dari pengukuran sebanyak 108 ribu balita dengan by name by address. 

Pemerintah daerah terus berupaya mengoptimalkan pencegahan dengan berbagai kegiatan di antaranya pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan rumah tidak layak huni. Selain itu juga menyalurkan bantuan sosial juga aneka makanan yang bergizi dan terbentuk bapak asuh di tingkat kabupaten dan kecamatan.

"Kami meyakini kasus stunting di sini bisa menurun 14 persen di 2024 sesuai harapan Presiden Joko Widodo," kata Tuti.

(ndt/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment