www.tribratanews.com - Jakarta. Saat pandemi Covid-19, sebesar 54 persen perempuan pemilik usaha mikro telah memasuki pasar online untuk mempertahankan usahanya. Solusi digital memungkinkan pemilik usaha untuk menyeimbangkan tanggung jawab rumah dan pekerjaan. Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lenny N Rosalin mengungkapkan menjadi penting bagi kita semua agar dapat bekerjasama untuk menjawab tantangan dan memberikan peluang bagi UMKM perempuan agar mampu scaling up antara lain melalui pemanfaatkan teknologi digital.
Dalam kesempatan tersebut, Lenny menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada W20 dan Sisternet XL Axiata yang telah bersama-sama bersinergi dengan KemenPPPA untuk melaksanakan Program Inkubasi Bisnis dalam rangka meningkatkan kapasitas perempuan pelaku usaha terkait pemahaman kewirausahaan berperspektif gender, scaling up business, pemasaran dan branding, literasi keuangan dan juga promosi melalui digital marketing di mana tentunya kegiatan ini sangat strategis untuk mendukung upaya-upaya pemerintah antara lain dalam mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Untuk menjawab tantangan bagi UMKM perempuan dibutuhkan sinergi yang kuat antar pilar pembangunan, baik dari sektor pemerintahan, dunia usaha dan profesi, media, lembaga masyarakat, akademisi, dan seluruh rakyat Indonesia. Kerjasama KemenPPPA dan XL Axiata sejak 2020 menjadi salah satu bentuk sinergi dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui partisipasi dunia usaha,” ungkap Lenny dalam kegiatan Penjurian 25 Peserta Kompetisi Modal Pintar W20 Sispreneur – Business Incubation Program for Women Owned MSMEs.
Lenny sekaligus menyampaikan ungkapan terima kasih atas dilaksanakannya program kerjasama Kompetisi Modal Pintar W20 Sispreneur – Business Incubation Program for Women Owned MSMEs. Kompetisi yang telah berjalan beberapa bulan dan hari ini, 25 dari lebih dari 1000 peserta akan disaring menjadi 10 peserta terbaik yang kepada mereka akan diberikan modal pintar dan pendampingan intensif dalam pengembangan bisnis dan jejaring.
“Saat ini, kerjasama diperluas dengan adanya momentum Presidensi Indonesia di G20 dimana W20, salah satu engagement group yang melakukan advokasi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, melaksanakan Program Kelas Inkubasi Bisnis dalam bentuk Kompetisi Modal Pintar Sisternet. Saya yakin, ke 25 peserta yang saat ini bersama kita semua telah melewati beragam proses dan pendampingan dan nantinya akan menjadi para perempuan wirausaha tangguh yang memberikan kontribusi tidak hanya kepada keluarganya tetapi juga masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujar Lenny.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat mengapresiasi hadirnya Program W20 Sispreneur – Inkubasi Bisnis bagi 1000 Womenpreneurs Indonesia serta para perempuan pelaku usaha yang telah berpartisipasi dan terpilih.
“Marilah kita himpun kekuatan dan tatap satu tujuan bersama, yaitu dunia yang setara bagi semua; dimana perempuan kuat, mandiri dan berdaya, serta anak-anak terlindungi; untuk kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Lenny.
Asisten Deputi Bidang Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UMKM RI, Destry Anna Sari menyampaikan rasa bangga terhadap para peserta perempuan wirausaha tangguh yang sampai pada tahapan ini. “Wirausaha Perempuan di Indonesia berkontribusi 61 persen dari total PDB, menyerap 97 persen tenaga kerja, dan menyumbang 60 persen dari total investasi. Kami juga mencatat dari total 65,5 juta unit usaha, 99,99 persennya digerakkan oleh UMKM dimana sekitar lebih dari 54 persen dari pelaku UMKM tersebut adalah perempuan. Oleh karena itu, besar harapan kami agar perempuan-perempuan pelaku usaha dapat menjadi juara dalam arti sesungguhnya dan bisa menyumbangkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia,” ujar Destry.
Sementara itu, Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata Tbk sekaligus Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini mengatakan perempuan dan UMKM merupakan pihak-pihak yang paling terdampak secara ekonomi dan sosial selama masa pandemi Covid-19. Karena itu, program ini menjadi sangat relevan untuk kami selenggarakan saat ini dan bekerjasama dengan KemenPPPA agar dapat membantu di dua sisi sekaligus, yaitu sisi perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya agar bisa menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya.
“Program W20 Sispreneur memberikan pemahaman perspektif kesetaraan gender, serta program peningkatan literasi digital, pendampingan bisnis dari global expert, penyediaan akses permodalan, dan membuka peluang memperluas bisnis ke dunia global. Hampir 80 persen peserta Program W20 Sispreneur telah berhasil go digital. Oleh karena itu, kami terus mendukung lebih banyak pengusaha perempuan untuk go digital dan go global. Program kelas inkubasi ini juga menjadi sangat relevan diselenggarakan saat ini agar dapat membantu di dua sisi sekaligus, yaitu sisi perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya agar bisa menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya” ujar Dian.
Sumber : kemenpppa.go.id