Persiapan FIFA U-20 World Cup 2023 Semakin Matang

18 March 2023 - 20:34 WIB
Divisi Humas Polri

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Persiapan penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 semakin dimatangkan. Polri, mengerahkan 2.716 personel untuk mengawal jalannya pertandingan sepakbola internasional itu.

“Tentu Polri akan berusaha semaksimal mungkin terselenggaranya pertandingan FIFA World Cup ini dengan berlangsung aman, lancar dan damai,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers.

Baca juga : Mesin Penjahit Rumput Stadion U20 World Cup Tiba di Bali

Dari panitia penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023, persiapan sudah sampai pada penjadwalan proses pitch stitching atau menjahitkan antara rumput asli dan sintetis untuk memodifikasi kerapatan rumput berlangsung sejak hari ini hingga awal Mei. Ketua Panitia Penyelenggara, Erick Thohir, memastikan kedatangan mesin pitch stitching atau jahit rumput rekomendasi FIFA di Indonesia, akan meningkatkan kualitas standar lapangan sesuai standar FIFA.

"Mesin pitch stitching (jahit rumput) yang direkomedasikan FIFA, untuk meningkatkan kualitas lapangan standar Piala Dunia sudah hadir di Indonesia. Saat ini, posisi mesin berada di Bali, untuk meningkatkan kualitas lapangan di stadion I Wayan Dipta. Selanjutnya, akan bergilir ke lapangan lainnya," ujar Ketua Panitia di Jakarta, Sabtu (18/3/23).

Setelah Bali, mesin yang dikerjakan perusahaan asal Inggris, Sisgrass, akan menuju Surabaya, Jakarta, Solo, Bandung, dan terakhir Palembang.

"Setiap stadion butuh waktu pengerjaan selama seminggu dan transit antar kota. Kami memastikan, pekerjaan jahit rumput enam lapangan untuk Piala Dunia U20 akan selesai tepat waktu. Ini kebanggaan juga, karena berkat PD U20, kita punya enam lapangan sekaligus berstandar FIFA dan dunia," ujar Ketua PSSI itu.

Terkait dengan salah satu yang dikhawatirkan, yakni kehadiran Israel, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, meminta masyarakat membedakan isu politik dan olahraga.

"Partisipasi masing-masing negara dalam event ini tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak, soal negara yang ikut. Negara-negara yang ikut adalah bagian dari kompetisi sesuai aturan yang berlaku. Ini keputusan FIFA. Jika mereka datang ke Indonesia, ini beda isu. Negara yang menjadi tuan rumah jelas harus melayani para tamu," jelasnya dalam konferensi pers.

(ay/af/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment