Tribratanews.tribratanews.com - Cianjur. Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melibatkan TNI/Polri dalam pembangunan kembali rumah warga yang rusak berat pasca gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Kota Santri, Senin (21/11/22) lalu. Untuk itu, Pemkab masih terus melakukan pendataan sebagai upaya penanganan cepat pemulihan usai bencana.
“Untuk pembangunan rumah kembali bagi warga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah akan dibantu TNI/Polri dan warga sekitar. Sedangkan untuk menengah ke atas akan diberikan uang tunai dengan pengerjaan dilakukan secara mandiri,” jelas Bupati Cianjur, Herman Suherman, Jumat (2/12/22).
Bupati menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pendataan untuk memperkirakan jumlah rumah yang rusak. Pastinya, jumlah itu akan terus mengalami penambahan setiap harinya sesuai pendataan dan verifikasi yang dilakukan tim khusus di lapangan.
Baca Juga : Polri Kembali Terjunkan K9 Guna Fokuskan Pencarian Korban Hilang
“Dari hasil pendataan dan verifikasi tim khusus, tercatat sekitar 24.107 rumah rusak dengan kategori rusak ringan sebanyak 11.203 unit, rusak sedang sebanyak 7.273 unit dan rusak berat sebanyak 5.631 unit,” jelasnya.
Dia menambahkan, pendataan dilakukan agar warga yang rumahnya rusak akan mendapat bantuan sesuai kriteria yang disebutkan pemerintah pusat. Untuk rumah rusak berat akan mendapatkan bantuan Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan sebesar Rp10 juta.
“Nanti, ada tim khusus yang akan melakukan verifikasi di lapangan," tutup Herman.
(as/hn/um)