Tribratanews.tribratanews.com - Bali. Presiden Dewan Air Dunia (WWC) Loic Fauchon pada High Level Panel World Water Forum ke-10 menekankan, daur ulang air akan menjadi revolusi abad ini untuk meningkatkan akses terhadap sumber air.
“Tahukah Anda, daur ulang air akan menjadi revolusi abad, dan ini menyangkut akses terhadap air, lebih dari sekadar sanitasi yang juga membutuhkan energi dan energi terbarukan,” jelasnya dikutip dari Antara, Rabu (22/5/23).
Menurutnya, proses penting mengenai akses air sudah dimulai sejak empat tahun lalu. Kemudian, saat ini harus mulai diterapkan secara lebih bijak.
Baca Juga: UNESCO-RI Berkomitmen Pertahankan Kelestarian Subak sebagai Warisan Budaya Dunia
Ditekankannya, hal itu harus segera dilakukan, termasuk saat sesi proses regional WWF yang memfasilitasi kerja sama sub-regional, seperti penanganan sumber daya air di Mediterania, Amerika, Asia Pasifik, dan di Eropa. Bahkan, sebuah pusat untuk menyebarkan konsep energi terbarukan dipandanganya perlu diadakan segera.
“Kita perlu benar-benar menyimpulkan apa yang bisa dilakukan di kawasan Mediterania secara luas dan merancang dasar dari observatorium di seluruh dunia,” jelasnya.
Ia menilai, sumber air yang berasal dari air tanah terdiri dari 90 persen air yang dapat dimanfaatkan oleh umat manusia secara bijak guna mendorong penggunaan energi terbarukan. Oleh karenanya, semua pihak harus menemukan keseimbangan yang baik antara air untuk kemanusiaan dan air untuk alam.
(ay/hn/nm)