Tribratanews.tribratanews.com - Badung, 23 Mei 2024 – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaprekraf) Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sumber daya air dalam mendukung terciptanya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Hal tersebut diungkap Sandiaga saat berbicara dalam "10th World Water Forum-High Level Panel 'The Role of the Private Sector in Meeting Goals of SDG6" di Bali Nusa Dua Convention Centre, Rabu (22/5/2024).
Indonesia pun dikatakannya mengambil suatu kepemimpinan untuk mengonversikan peluang-peluang yang ada guna mewujudkan pariwisata berkelanjutan khususnya dalam pengelolaan sumber daya air.
Hal ini sejalan dengan tren pariwisata ke depan yang lebih personalized, customized, localized, juga smaller in size.
"Bagaimana semua fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif harus mengadopsi prinsip-prinsip untuk pengelolaan air dengan bijaksana, mengelola air untuk masa depan," ungkap Menparekraf Sandiaga.
Meskipun begitu pemerintah dikatakan Sandiaga tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak terutama pihak swasta. Tidak hanya untuk menanamkan investasi tapi juga menghadirkan inovasi dan adaptasi.
"Bukan hanya mencari profit semata tapi berkolaborasi untuk menghadirkan hak-hak asasi manusia yaitu akses terhadap air bersih terhadap sanitasi dan juga higienitas," jelas Sandiaga.
Pemerintah akan terus mendorong dengan menghadirkan regulasi yang bisa mendorong lebih banyak keterlibatan sektor swasta di pengelolaan air terutama di sektor pariwisata.
Seperti dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dihadirkan di Bali yakni KEK Kura Kura dan KEK Sanur. Kedua KEK tersebut, selain menawarkan berbagai kemudahan dalam investasi, juga berfokus pada investasi yang mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan.
"Ini adalah sesuatu yang kami tangani dengan sangat serius dalam praktik pengelolaan air berkelanjutan sehingga kami dapat melindungi sumber daya air kami dan meningkatkan destinasi kami serta menjadikan sektor pariwisata kami lebih menarik dan tangguh," jelas Sandiaga.
Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi juga menjadi hal yang sangat penting bagi dunia usaha dalam mendukung praktik pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.
"Investasi di bidang air ini memang jangka panjang dan itu yang saya sebut sebagai bagian dari adaptasi. Dunia usaha tidak boleh mencari untung hanya dalam waktu jangka pendek tapi melihat jangka panjang. Kedua, ini adalah bisnis berisiko, oleh karena itu kita harus berinovasi untuk mengurangi risikonya dan melakukan stabilisasi dari pendapatan kita," ujar Menparekraf Sandiaga.
(ta/hn/nm)