Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Muhammad Mustofa mengungkapkan bahwa program Polisi RW yang digencarkan oleh Kabaharkam Polri, Komjen. Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si., layak diterapkan skala nasional dalam rangka menciptakan keamanan, ketertiban masyarakat sekaligus mendekatkan polisi dan warga.
“Polisi tingkat RW bagus. Namun harus jelas kegiatannya. Ia harus rajin keliling lingkungan secara rutin, mengenal warga dan mengidentifikasi masalah,” jelas Mustofa dalam keterangan tertulis dilansir dari Antara, Kamis (18/5/23).
Mustofa mengungkapkan bahwa berkaitan dengan tugas Polisi RW, maka Polri bisa menjadi basis komunitas terkecil di masyarakat, mengikuti unit terkecil seperti halnya polisi di Jepang yang ditempatkan di daerah. Dalam bertugas, komunitas kecil itu pun berkeliling lingkungan secara rutin, mengenali setiap warga dan aktifitasnya, sehingga kalau ada orang asing masuk lingkungan tersebut langsung diketahui, terlebih orang asing tersebut membawa harta milik warga setempat, seperti membawa sepeda.
“Koban tahu dan akan menghentikan orang asing itu dan alasan membawa sepeda warga," jelasnya lebih lanjut.
Selain itu, Mustofa berharap kedepannya polisi RW bisa menyerap aspirasi, keluhan bahkan laporan dari masyarakat. Langkah tersebut bisa membuat masalah di masyarakat lebih efektif terselesaikan, seperti harapan Kapolri, Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., polisi menjadi penyelesai masalah bagi warga.
"Warga juga mudah menghubungi koban kalau ada keluhan atau laporan. Dengan hubungan baik antara petugas dengan warga maka tindak lanjut keluhan atau laporan akan lebih efektif," tutupnya.
(my/hn/um)