www.tribratanews.com - Jakarta. Memastikan kelancaran arus libur natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru), Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen. Pol. Aan Suhanan mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi melakukan overview patroli pengamatan wilayah melalui pantauan udara helikopter.
Seperti dilansir dari laman ntmcpolri.info, Brigjen. Pol. Aan Suhanan menjelaskan telah menyiapkan alternatif tindakan rekayasa lalu lintas guna menyambut tingginya animo masyarakat melakukan perjalanan Nataru.
Baca juga : Puncak Libur Nataru, Korlantas Polri Prediksi Ada 2 Periode
“Rekayasa lalu lintas yang kita lakukan berdasarkan indikator dari teman-teman Jasa Marga maupun Ditjen Hubdat. Kita lakukan contraflow nanti di ruas jalan tol maupun arteri berdasarkan pada angka-angka (traffic counting) yang diberikan. Seperti di Jalur Jakarta-Cikampek ada titik krusial di Km 48 sampai Km 66 ini kita sudah diberikan indikasi kapan harus melakukan contraflow,” jelasnya.
Dirgakkum menerangkan pemberlakuan contraflow ketika angka (traffic counting) kendaraan di jalan tol mencapai 5.800 kendaraan per 1 jam harus melakukan contraflow dari Km 47 sampai Km 70. Kenaikan sampai 6.200 kendaraan per jam akan ada penambahan 1 lajur contraflow dari Km 47 sampai Km 70 dan contraflow 1 lajur dari Km 72 sampai Km 106 tol Cipali.
“Apabila terus meningkat menurut dari Jasa Marga sampai 8.000 kendaraan per jam, alternatif terakhir melakukan oneway Km 47 sampai Km 70 dilanjutkan Km 72 sampai Km 188 Cipali,” ungkap Jenderal Bintang Satu tersebut di pos pantau GT Cikatama, Jumat (23/12/22).
Menurut Dirgakkum, tentu oneway ini akan ada dampak terutama arteri atau jalan nasional. Namun pihaknya juga sudah mengelola baik di Pantura maupun di jalur tengah.
Sementara itu, Menhub Budi karya menambahkan, hasil pengamatan bersama rombongan telah mengidentifikasi soal cuaca dan mengamati dengan detail 3 titik rawan banjir pada ruas tol Cipali, tepatnya di Km 136, Km 151 dan satu jalan nasional didaerah Subang.
“Tak hanya itu terkait daerah wisata dan bus pariwisata juga menjadi perhatian dan catatan untuk dilakukannya ramp check bus, melakukan law enforcement, hingga satu pengawalan terhadap titik pariwisata,” ungkap Menhub.
Terkait antisipasi titik rawan banjir, Brigjen. Pol. Aan menambahkan, perlu pengelolaan arus lalu lintas yang tepat dan cermat untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan dan stagnasi pada titik tersebut.
“Kita sudah menyiapkan pola-pola untuk antisipasi kalau terjadi banjir di Km 136 maupun Km 151 baik jalur A maupun B,” tutup Dirgakkum.
(bg/hn/um)