Tribratanews.tribratanews.com - Meskipun populer di Indonesia, sebenarnya bakmi bukanlah makanan asli Indonesia. Mengulik sejarahnya, bakmi berasal dari China.
Seorang travelling chef dan sejarawan kuliner Wira Hardiansyah, menjelaskan tentang sejarah bakmi. Benar adanya kalau bakmi berasal dari China, Wira menjelaskan tepatnya dari China Utara.
Baca juga : Yuk! Mengenal Beberapa Senjata Tradisional Khas Jawa Barat
"China-nya ini dari China Utara. China Utara ini yang biasanya mengonsumsi tepung-tepungan, gandum gitu. Makanya olahan-olahannya terbuat dari tepung, mie, bakpao, gitu lho," jelasnya, dilansir dari food.detik.com, Jumat, (13/1/23).
"Saat ngomongin China Utara, ada dinasti namanya Dinasti Han. Sejak itulah awal mulanya," tambahnya.
Kalau ada 2 tipe mie pada saat itu. Awalnya, mereka tidak mengenal mie yang terbuat dari campuran tepung dan telur, melainkan menggunakan daging.
Kemudian, mie ini dibawa oleh orang China ke Indonesia. Hidangan bakmi ini muncul setelah perang antara Tentara Mongolia dan Singosari (Jawa), tepatnya pada zaman Kerajaan Kertanegara.
"Nah zaman dulu itu kalau mau pulang (balik ke negaranya) tidak semudah sekarang. Pada saat menunggu itulah mereka (Tentara Mongolia) berinteraksi dengan masyarakat sekitar, terutama perihal makanan," ujarnya.
"Mereka mengolah makanan dari kebudayaan mereka, lalu menggantinya dengan bahan sekitar," ungkapnya.
Berawal dari jenis mie yang dipakai, kemudian topping yang digunakan untuk menyajikan bakmi. Jika melihat arti bakmi dalam bahasa China, bak merupakan babi dan mi (mien) adalah olahan berbahan tepung yang panjang atau dikenal dengan mie.
Bakmi ini juga awalnya menggunakan topping daging babi. Kemudian, dimodifikasi menggunakan daging ayam atau ikan yang lebih mudah didapat. Modifikasi topping ini hadir di era Chengho, seorang Laksamana Muslim yang mengembara di masa itu.
Bakmi sendiri sebenarnya memiliki racikan rasa yang gurih dengan rasa 'asli' yang dominan. Misalnya pada tesktur mie yang masih kenyal, lalu penggunaan topping yang gurih untuk mempertahankan cita rasa.
Berbeda dengan bakmi ayam yang sudah dipadukan cita rasa Indonesia. Tentunya diolah dengan tambahan bumbu yang medok, terutama untuk topping bakmi itu sendiri.
(ek/hn/um)