Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong memastikan kesiapan jaringan telekomunikasi 5G selama kegiatan World Water Forum ke-10.
Forum internasional itu akan berlangsung pada 18-25 Mei di Bali.
"Untuk jaringan 5G sudah aman, karena kalau di Bali infrastrukturnya sudah ada, jadi kita tinggal kontrol saja tidak perlu yang baru karena sudah tersedia di sana," ujar Dirjen Usman seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/5/24).
Dirjen Usman mengatakan selama gelaran World Water Forum, jaringan 5G akan tersedia di sejumlah titik, yang terpusat di sekitar lokasi acara, seperti Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) dan Bali Internasional Convention Centre (BICC).
Baca Juga: Satu Anggota KKB Segera Disidangkan
Jaringan 5G juga akan tersedia di media center untuk memudahkan akses telekomunikasi para jurnalis selama meliput acara tersebut.
Ia menekankan pentingnya jaringan 5G dalam acara tersebut untuk mendukung kecepatan dan keamanan komunikasi selama acara.
"Kalau jaringan 5G kan pasti lebih cepat, lebih bagus teknologinya dibandingkan 4G. Ini kan ada peningkatan teknologi. Jadi ini akan membantu para peserta dalam berkomunikasi, membantu juga media dalam mengirimkan berita, dalam mengirimkan video maupun gambar," ungkap Dirjen Usman.
Adapun untuk tempat-tempat yang akan dikunjungi para delegasi seperti Tahura Mangrove Ngurah Rai, jaringan 4G dianggap sudah cukup memadai. Namun apabila diperlukan, Usman mengatakan pihaknya bisa meningkatkan jaringan di lokasi tersebut menjadi 5G.
"Kalau yang di tempat kunjungan misalnya Tahura itu 4G, walaupun bisa kita tingkatkan menjadi 5G. Tapi itu kan tergantung keperluannya," jelas Dirjen Usman.
Dalam mendukung infrastruktur jaringan 5G, semua operator, seperti Telkom, XL, Indosat Hutchison, dan Smartfren turut terlibat dalam mendukung penyediaan layanan tersebut.
World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.
Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dalam World Water Forum dan menyukseskan acara tersebut.
(ndt/pr/nm)