Tribratanews.tribratanews.com - Bali. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan uji coba jaringan internet Starlink di Indonesia pada kapal pengawas.
“Tertariknya itu justru karena kami kan di laut ya, nah di laut kami sudah uji coba di kapal pengawas, itu bagus di kapal pengawas,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dikutip dari Antara, Rabu (22/5/24).
Usai peluncuran International Tropical Seaweed Research Center (ITSRC) di sela-sela World Water Forum (WWF) Ke-10 itu, ia pun membeberkan kelebihan jaringan Starlink. Jaringan berbasis satelit tersebut disebutnya bisa membantu Kapal Pengawas (KP) Paus 01 mengamankan Kapal Ikan Asing (KIA) yang menjadi buronan sejak satu bulan di WPPNRI 718 Laut Arafuru.
Baca Juga: Pemprov DKI Tindak 216 Juru Parkir Liar di Minimarket selama 15-21 Mei 2024
“Sudah, kemarin menangkap Run Zeng itu kami salah satunya pakai Starlink, itu kemarin kami menangkap kapal yang mencuri ikan, KM Run Zeng 3 yang di Laut Arafura,” jelasnya.
Ia menyebut, penggunaan Starlink untuk kapal pengawas fokus pada komunikasi dan video, sejauh ini keamanan data pada kapal terpantau aman, sehingga untuk sementara akan terus digunakan. Meski kementeriannya tertarik memanfaatkan jaringan satelit tersebut, ia mengaku harga dari perangkatnya mahal, sehingga belum dapat digunakan lebih luas untuk nelayan.
“Masalahnya kalau di kapal-kapal nelayan kan kecil itu perangkatnya masih mahal, itu salah satu yang kami lagi minta untuk mungkin dia bisa lebih murah,” ujarnya.
(ay/hn/nm)