Tribratanews.tribratanews.com - Banjarmasin. Kapolda Kalsel, Irjen. Pol. Andi Rian Ryacudu Djajadi, S.I.K., M.H., mengapresiasi kerja keras anggotanya hingga akhirnya bisa menuntaskan penangkapan enam tahanan kabur dari ruang tahanan polisi (RTP) Polres Tapin.
"Alhamdulilah semuanya sudah tertangkap kembali maka proses pencarian dihentikan," ujar Kapolda Kalsel dikutip dari Antaranews.com, Sabtu (29/4/23).
Tahanan terakhir Irfendi (34) ditemukan pada, Jumat (28/4/23) malam di Desa Kumpai, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, melalui pendekatan pihak keluarga.
Sosok Irfendi memang paling mencuat setelah hanya tersisa dia yang belum tertangkap, bahkan Kapolres Tapin, AKBP Sugeng Prianto sudah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) dan membuka sayembara bagi masyarakat yang memberikan informasi terkait keberadaannya maka diberi penghargaan.
Baca Juga: Mulai Awal Mei, Jepang Turunkan Level Covid-19 Setara dengan Flu Biasa
Sebelumnya pada, Selasa (25/4/23) lima tahanan berhasil ditangkap kembali yaitu Muhammad Riduan (39), Suriansyah (37), Muhyar (36), Taufik (51) serta Syarifudin (45). Syarifudin meninggal dunia sesaat setelah ditangkap karena menderita kelelahan.
Kelimanya ditemukan bersembunyi di wilayah Balunan, Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, yang hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Polres Tapin.
Atas tuntasnya perburuan tahanan kabur tersebut, ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota yang terlibat dalam penangkapan dan membantu segala upaya penyisiran untuk mengisolir lokasi pelarian pelaku.
Kemudian ucapan terima kasih juga disampaikan Kapolda untuk masyarakat dan pihak keluarga yang juga aktif membantu memberikan informasi.
Terhadap anggota jaga RTP Polres Tapin dinilai lalai atas kaburnya enam tahanan yang menjebol plafon pada Minggu (23/4/23) lalu itu, Kapolda memastikan pula diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku di internal Polri.
"Kasus serupa jangan sampai terulang, saya sudah perintahkan melalui Wakapolda agar diterjunkan tim audit bekerja mengevaluasi semua RTP mulai kondisinya hingga sistem pengamanan yang diterapkan," tegasnya.
(sy/hn/um)
