Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Tarian Jambi digunakan dalam berbagai acara, seperti menyambut tamu, acara adat maupun pertunjukan seni. Ada sejumlah tarian Jambi yang masih bertahan hingga saat ini. Karena menjadi bagian kekayaan budaya di wilayah Jambi.
Berikut ini adalah sejumlah nama tarian Jambi. Dilansir dari kompas.com, Jumat (14/4/23):
1. Tari Sekapur Sirih
Tari tradisional khas Jambi ini digunakan untuk menyambut tamu. Tari adat Jambi ini ditarikan oleh penari wanita dengan gerakan lemah lembut, sambil membawa ceramo atau wadah.
Gerakan tari Sekapur Sirih melambangkan penghormatan kepada tamu terhormat yang berkunjung ke Jambi. Tarian tersebut menceritakan mengenai gadis-gadis Jambi yang sedang berias dan bersiap untuk menyerahkan pemberian berupa Sekapur Sirih.
Baca Juga: Hoax! Presiden Jokowi Menonaktifkan KPK
2. Tari Kubu
Tarian ini berasal dari tari tradisional suku Kubu yang menetap di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Kehidupan suku Kubu masih nomaden di sekitar hutan Taman Nasional Bukit Duabelas.
Tari Kubu lahir dari upacara pengobatan saat ada salah satu warganya yang sakit parah. Mereka beranggapan, orang yang sakit tubuhnya tengah dirasuki roh jahat.
Gerakan tari Kubu bertumpu pada gerakan tangan dan hentakan kaki. Pada bagian akhir tarian digambarkan mengenai seorang yang terserang penyakit, kemudian diangkat secara beramai-ramai dan didoakan melalui mantera-mantera. Selanjutnya, penari akan membuat formasi melingkar dengan orang yang terkena penyakit berada di tengahnya.
3. Tari Kisan
Tari tradisional ini berasal dari Kabupaten Bangko dan Kabupaten Sarolangun, Jambi. Tarian ini menggambarkan masyarakat Jambi yang mengolah padi menjadi beras. Tari Kisan ditarikan oleh remaja putri. Tarian yang belum diketahui penciptanya ini telah ditata ulang oleh Daswar Edi pada tahun 1980 dan Darwan Asri pada tahun 1983.
4. Tari Rentak Besapih
Tarian tradisional ini menggambarkan rentak langkah dari berbagai etnis untuk menjadi kesatuan yang utuh dalam menjalani kehidupan bersama, seperti bekerja sama dan tolong menolong.
Tarian ini juga menggambarkan Provinsi Jambi merupakan provinsi yang aman. Jumlah penari yang memperagakan tarian ini sebanyak delapan hingga sepuluh orang. Para penari tersebut menggunakan busana atau pakaian adat Melayu Jambi dengan hiasan di bagian kepala dan kain tenun Melayu.
5. Tari Inai
Ini merupakan tarian sakral yang dilakukan dalam upacara pengantin masyarakat Melayu, di Jambi, Kepulauan Riau, dan wilayah Melayu lainnya. Tari Inai dilakukan secara berbeda antara daerah Melayu satu dengan yang lainnya. Di Jambi, tari Inai dibawakan secara berpasang-pasangan, namun ada juga yang menarikan secara tunggal.
(ek/pr/um)