Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Indonesia memiliki rumah adat yang beragam dan memliki keunikan tersendiri.
Inilah yang membuat Indonesia semakin kaya dengan keberagaman suku dan budaya. Begitu juga dengan keunikan di Kalimantan Selatan.
Baca juga : Daftar Beberapa Kerajaan Islam di Indonesia
Berikut Ini Rumah Adat Khas Kalimantan Dilansir dari celebes.co, Kamis (15/12/22).
1. Rumah Bubungan Tinggi
Ini merupakan rumah kesultanan yang berasal dari Kalimantan Selatan. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak masyarakat Banjar yang mengusung konsep dari bangunan rumah adat ini.
Menggunakan konsep rumah panggung, berbahan dasar kayu ulin. Karena kayu ulin dipercaya memiliki kekuatan yang tidak diragukan. Bahkan, banyak yang mengatakan jika terkena air akan semakin kuat.
2. Rumah Ba'anjung Gajah Baliku
Rumah jenis rumah Ba’anjung yang merupakan rumah tradisional suku Banjar. Rumah adat satu ini sebenarnya pada zaman kesultanan Banjar difungsikan sebagai tempat tinggalnya warit Raja sebutan untuk para keturunan di garis utama atau bubuhan para gusti.
Sehingga membuat rumah adat ini hanya dihuni calon pengganti Sultan maupun ketika terjadi sesuatu pada Sultan.
3. Rumah Palimbangan
Rumah ini uga bisa disebut dengan rumah Banjar jika berada di Kalimantan Selatan. Sama dengan yang lainnya, rumah ini juga muncul ketika zaman kesultanan Banjar.
Rumah ini di fungsikan sebagai tempat tinggal bagi tokoh agam serta alim ulama. Untuk bagian atap, rumah ini menggunakan atap pelana yang memiliki tebar layar atau Tawing Layar.
4. Rumah Gajah Menyusu
Ini meriò aja rumah adat Kalimantan Selatan, yang memiliki ciri berbentuk limas dengan hidung bapicik atau atap mansart di bagian depannya. Ciri lainnya pada bagian anjung memiliki atap dari pisang sasikat dan bagian surambinya beratapkan Sindang Langit.
Dahulu, bagian tubuh bangunan induk memiliki bentuk kontruksi segi empat memanjang dari depan hingga belakang.
5. Rumah Tadah Alas
Salah satu rumah adat dari suku Banjar yang berada di Kalimantan Selatan. Rumah tradisional ini merupakan rumah yang berasal dari pengembangan rumah balai bini.
Pengembangan ini dapat terlihat dari penambahan pada satu lapis atap perisai yang fungsinya sebagai kanopi di bagian depan. Penggunaan kanopi inilah yang menjadikan rumah tradisional ini disebut sebagai rumah Tadah Alas.
Awalnya konstruksi bangunan induk, memiliki bentuk konstruksi segi empat memanjang dari bagian depan ke belakang yang ditutup dengan atap perisai pada bagian depan. Atap perisai inilah yang dalam bahasa Banjar disebut dengan Atap Gajah.
(ek/hn/um)