Inilah Beberapa Pakaian Adat Khas Jawa Barat Beserta Ciri Khasnya

17 March 2024 - 07:15 WIB
instagram

Tribratanews.tribratanews.com - Sebagai provinsi yang menjadi asal dari Suku Sunda, Jawa Barat memiliki segudang budaya yang bernilai tinggi.

Cita rasa budaya itu salah satunya tercermin dalam pakaian adat Jawa Barat yang beraneka ragam.

Inilah beberapa pakaian ada dari daerah Jawa Barat beserta ciri khasnya, dilansir dari kompas, Jumat (15/3/24).

1. Baju Bedahan
Baju Bedahan merupakan salah satu pakaian adat Jawa Barat. Baju ini digunakan oleh Suku Sunda yang memiliki status sosial menengah.

Baju Bedahan berbentuk baju atasan untuk kaum pria. Di masa penjajahan Belanda, baju ini biasanya dipakai pegawai negeri dan pamongpraja.

Baju bedahan berwarna putih dipadukan dengan kain kebat batik, sabuk, ikat kepala, arloji berantai emas, alas kaki dan ikat pinggang. Saat dipakai, baju ini akan terlihat seperti jas takwa dengan kerah di leher.

Baca Juga: Rapat Pleno KPU Sulteng Berakhir, Kapolda Ajak Warga Jaga Persatuan di Ramadan

2. Kebaya Sunda
Jika kaum pria mengenakan Baju Bedahan, maka kaum wanita akan mengenakan Kebaya Sunda. Kebaya ini berfungsi sebagai atasan, layaknya kebaya dari daerah lain.
Beda antara Kebaya Jawa dan Sunda tertekat pada desain kerahnya. Jika kebaya Jawa berkerah V (V-neck), maka Kebaya Sunda berdesain kerah U (U-neck).

Kebaya Sunda juga didesain panjang hingga menutupi pinggul dan paha. Bahkan di beberapa desain bisa lebih panjang dari itu.
Warna Kebaya Sunda umumnya cerah, seperti merah, ungu muda, atau putih. Pengguna kebaya ini merata dari strata sosial rendah hingga menengah.

3. Baju Pangsi
Baju Pangsi ada pakaian adat yang dikenakan kaum pria Sunda. Baju Pangsi Sunda hanya didesain dengan satu warna yaitu hitam.
Desain Baju Pangsi dibuat dengan sangat sederhana. Baju ini terdiri dari celana pangsi hitam longgar dan atasan yang disebut dengan Salontreng.

Desainnya yang sederhana menunjukkan bahwa Baju Pangsi ini diperuntukkan bagi pria Sunda dengan strata sosial rendah. Di masa lalu, baju ini dipakai oleh petani maupun buruh. Namun seiring berjalannya waktu, Baju Pangsi mulai dipakai untuk masyarakat luas.

4. Mojang Jajaka
Pakaian adat Jawa Barat yang satu ini diperuntukkan bagi pemuda dan pemudi Sunda yang belum menikah alias lajang. Dalam bahasa Sunda, mojang berarti gadis atau perawan. Sementara jajaka berarti perjaka atau lelaki yang belum pernah menikah.

Baju Mojang Jajaka didesain untuk setelan pria dan wanita. Pakaian pria berupa jas tertutup sseperti beskap lengan panjang. Bawahannya berupa celana panjang dengan warna senada dengan atasan.

Sementara pakaian wanita berupa kebaya dengan warna sesuai dengan baju prianya. Untuk bawahan, para mojang Sunda mengenakan kain kebat bermotif batik yang dililitkan di pinggang. Namun warna bisa tidak senada dengan kebaya.

5. Baju Pengantin
Pakaian adat Jawa Barat untuk pengantin umumnya dipengaruhi oleh pakaian putra-putri Kerajaan Sunda pada masa lalu. Pakaian pengantin pria terdiri atas jas buka Prangwedana. Menurut budaya Jawa Barat, pakaian ini melambangkan kewibawaan seorang laki-laki.

Untuk bawahan, pengantin pria akan mengenakan kain bermotif batik yang dililitkan di pinggang dengan pajang sampai mata kaki. Sementara pengantin wanita mengenakan atasan berupa kebaya dari bahan brokat dengan warna cerah, seperti putih, krem, kuning, dan sebagainya.

Bawahan yang dikenakan pengantin wanita sama dengan pengantin pria, yaitu kain batik yang dililitkan di pinggul dengan panjang sampai bawah mata kaki. Selain itu, pengantin wanita juga menggunakan kelat bahu di bagian lengan, cincin permata, kalung, dan gelang permata. Selain itu juga ada mahkota yang dikenal ddengan Siger.

6. Aksesoris Pelengkap
Ada banyak aksesoris yang dikenakan sebagai pelengkap pakaian adat Sunda. Aksesoris ini bisa berupa senjata atau mahkota untuk kaum wanita. Mahkota yang dikenakan kaum wanita Sunda disebut dengan Siger. Siger ini biasanya dipakai pengantin wanita sebagai pelengkap baju pengantin.

(ek/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment