Tribratanews.tribratanews.com – Jakarta. Banda Neira atau Banda Naira adalah salah satu pulau di Kepulauan Banda, dan merupakan pusat administratif Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Secara administratif, Banda Neira terbagi dalam 12 desa, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, Tanah Rata, Lonthoir, Walang, Katoro, Kumber, Selamon, Dender, Waer dan Pulau Hatta, dilansir dari Wikipedia.
Tak heran jika banyak yang menyukai keindahan dari Banda Neira. Bukan tanpa sebab, Banda Neira memang disebut-sebut sebagai surganya timur Indonesia. Berikut rangkum beberapa fakta menarik dari Pulau Banda Neira.
1. Pulau Penghasil Pala
Sejak dulu, Banda Neira dikenal sebagai pulau penghasil pala yang berharga. Bahkan Banda Neira disebut sebagai satu-satunya tempat penghasil pala di dunia. Pala menjadi daya tarik bagi bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, dan Inggris.
2. Tempat bertempur Belanda dengan rakyat Banda yang dibantu oleh Inggris
Selain Portugis dan Belanda, Inggris juga datang ke Banda Neira untuk mencari buah pala. Saat itu penduduk Banda tidak menyukai kehadiran Belanda. Inggris memanfaatkan situasi tersebut dengan melatih penduduk Banda untuk berperang melawan Belanda.
3. Manhattan: Pulau Run Banda Neira ditukar dengan Nieuw Amsterdam
Sebelum dikuasai Belanda, Pulau Run merupakan pulau milik orang karya Banda yang diserahkan kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris. Sementara itu, Inggris dan Belanda berperang untuk menguasai perdagangan dunia.
Pada 31 Juli 1667, Traktat Breda dikeluarkan untuk memberikan solusi damai bagi keduanya. Salah satu isi dari traktat tersebut ialah Inggris harus mengakhiri kekuasaannya di Pulau Run, Kepulauan Banda dan menyerahkan pulau tersebut kepada Belanda.
Belanda pun menawarkan Nieuw Amsterdam kepada Inggris yang kini daerah tersebut sudah berganti nama menjadi Manhattan, New York, Amerika.
Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Ini 5 Manfaat Anggur Hitam Bagi Kesehatan
4. Tempat pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir
Pada 1936 Belanda melakukan pengasingan terhadap Bung Hatta dan Sutan Syahrir di Banda Neira. Alasan di balik pengasingan tersebut ialah agar sikap Bunga Hatta dan Sutan Syahrir melunak kepada pemerintah.
Rumah pengasingan yang Bung Hatta tempati merupakan rumah milik Belanda yang disewa untuk dijadikan tempat tinggal. Selama pengasingan, Bunga Hatta membuka kelas sore anak-anak Banda Neira yang tidak memiliki akses untuk sekolah. Keduanya diasingkan selama enam tahun di Banda Neira sebelum akhirnya dipindahkan ke Sukabumi, Jawa Barat.
5. Punya banyak situs bersejarah
Salah satu situs sejarah yang masih terawat baik hingga saat ini ialah Benteng Belgica. Berdiri 30 meter di atas permukaan laut, ikon Banda Neira yang satu ini berbentuk segi lima yang berfungsi sebagai basis militer Belanda. Benteng ini juga dikenal sebagai Pentagon Indonesia.
Selain Benteng Belgecia, ada juga Benteng Nassau, Gereja Hollandsiche Kerk, Istana Mini Banda, dan bangunan bersejarah lainnya.
(rd/pr/nm)