Tribratanews.tribratanews.com - Tanjung Selor. Pemuda dan pelajar jadi target penyebaran radikalisme, yakni dengan dua alasan utama karena kondisi mereka dianggap "labil" dan untuk regenerasi bagi kelompok radikal terorisme. Hal tersebut disampaikan Sub Direktorat Pengamanan Lingkungan BNPT Setyo Pranowo di Tanjung Selor.
"Ada dua alasan, karena kondisi mereka masih 'labil' (masih pencarian identitas diri) juga para pemuda dan pelajar dapat juga dijadikan regenerasi yang menjanjikan untuk terus beroperasinya gerakan kelompok radikal terorisme," jelas Sub Direktorat Pengamanan Lingkungan BNPT dilansir dari laman antaranews, Kamis (6/7/23).
Sub Direktorat Pengamanan Lingkungan BNPT menjelaskan bahwa kini penyebaran paham radikalisme di kalangan pemuda dan pelajar terus digencarkan kelompok radikal terorisme, terutama melalui media sosial.
Baca Juga: Dari Australia, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Papua Nugini
"Mencermati kondisi ini, maka dapat dikatakan bahwa pemuda atau pelajar serta media sosial merupakan dua point strategis dalam transformasi paham dan perekrutan anggota kelompok radikal," ungkapnya.
Kelompok paham kekerasan itu, selalu mengincar kelengahan guru, tenaga pengajar, masyarakat dan pemerintah untuk mempengaruhi pemuda atau pelajar dan menguasai media sosial sebagai sarana mereka.
BNPT melalui Direktorat Pencegahan, Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat mengajak para guru dan tenaga pengajar seluruh Indonesia, khususnya Kaltara untuk mewaspadai gerakan ini baik internal di sekolah maupun eksternal di lingkungan warga.
(bg/pr/um)