Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menilai, seluruh peserta Pemilu 2024 sangat rawan terserang black campaign dan hoaks. Pernyataan tegas Bawaslu itu, menyoroti adanya bacaleg kalangan artis yang diduga terlibat promosi judi online (judol).
"Sangat rentan dengan kampanye hitam, harus dilakukan dulu penelusuran, betul atau tidak, karena sangat merugikan. Kalau ternyata beritanya bohong tapi digoreng, iya kan, baru bacaleg saja sudah sedemikian rupa citra negatifnya," ujar Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenty dalam keterangan persnya, Senin (2/10/23).
Komisioner mengimbau, seluruh masyarakat harus mampu menyaring informasi tentang pemilu terlebih dahulu. Jangan sampai isu 'samar-samar' tersebut membuat masyarakat terjebat dalam kabar hoaks.
"Jangan sampai memberi pandangan, membuat orang mengalami ketidakadilan. Bagi Bawaslu, kasus-kasus semacam ini menjadi penting gercep-nya pihak kepolisian karena dia sudah jelas aturannya," ucap Komisioner.
Sebaiknya, ujar Komisioner, masyarakat menunggu hasil pemeriksaan kepolisian terhadap dugaan bacaleg terlibat promosi judi online. Jika tidak terbukti, nama-nama bacaleg artis yang dituding terlibat promo judi online, harus dipulihkan.
"Kita tunggu hasilnya seperti apa, kalau terbukti, publik lakukan penilaian, kalau tidak terbukti, namanya harus dipulihkan. Kira-kira gitu prosesnya, namanya proses politik, hati-hati terjebak informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan," ujar Komisioner.
(ndt/pr/nm)