Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, mengalami erupsi pada Rabu (19/6/2024) pukul 05:29 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 meter di atas puncak (± 4176 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. "Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, A.P, dilansir dari laman RRI, Rabu (19/6/24).
Terkait kondisi ini, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara. Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak atau pusat erupsi.
Baca Juga: Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Penggelapan Mobil Korban Pengeroyokan Sukolilo
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai. Atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
"Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas. Kemudian aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," ujarnya.
Kemudian, tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar. Yakni, di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. "Serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tutupnya.
(fa/hn/nm)