Tribratanews.tribratanews.com – Semeru. Update situasi Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas Gunung Semeru di Lumajang pada Jumat (9/12/22) dari pukul 00.00 - 06.00 WIB.
Gunung Semeru yang sudah dalam status Awas (level IV) sejak Minggu (4/12/22), hingga pukul 06.00 WIB pagi ini Jumat (9/12/22) masih terjadi erupsi sebanyak 24 kali dan kawah utama luncurkan asap putih setinggi 300 meter dari puncak.
Petugas PVMBG, Mukdas Sofian, A.Md., menjelaskan, asap putih dari kawah utama Gunung Semeru ini terlihat berdasarkan hasil pengamatan visual.
Baca Juga : Presiden Jokowi Minta TNI-Polri Bantu Warga Bersihkan Puing Rumah Cianjur
"Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak. Cuaca berawan, angin lemah ke arah utara," jelas Mukdas Sofian dalam laporannya.
Dilaporkan pula, akibat letusan atau erupsi tersebut memicu terjadinya gempa di sekitar Gunung Semeru sebanyak 24 kali. Selain gempa akibat erupsi, juga terjadi 1 kali gempa Guguran, 7 kali gempa Hembusan, dan 3 kali gempa Vulkanik Dangkal.
Berikut hasil pengamatan selengkapnya terkait gempa, dan rekomendasi PVMBG per Jumat (9/12) pukul 00.00 - 06.00 WIB:
Pengamatan kegempaan:
• 24 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-24 mm, dan lama gempa 36-209 detik.
• 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 8 mm dan lama gempa 29 detik.
• 7 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-7 mm, dan lama gempa 31-78 detik.
• 3 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 19-22 detik.
Rekomendasi:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(fz/hn/um)