Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terus berupaya mengatasi stunting di wilayahnya, dengan melakukan penelusuran kasus aktif (active chase finding).
“Secara intensif kami melakukan berbagai upaya agar bisa dilakukan intervensi sedini mungkin. Terutama anak-anak yang terindikasi stunting,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, Jumat (26/1/24).
Diketahui, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Baca Juga: Polda Papua Turunkan 685 Personel untuk Amankan Kampanye Calon Wakil Presiden di Jayapura
Menurut Kadis Ani, stunting menjadi salah satu prioritas Pemprov DKI Jakarta untuk di atasi. Ini juga sesuai dengan target jumlah stunting dari Presiden Joko Widodo untuk mencapai 14 persen.
“Kami jemput bola dengan door to door untuk mengukur status gizi balita. Kemudian penanganan stunting juga dilakukan melalui posyandu dengan menyediakan beragam fasilitas,” ungkap Kadis Ani.
Dia mengatakan, sebesar 19,64 persen dari jumlah balita yang stunting berhasil dilakukan intervensi hingga November 2023. Intervensi secara spesifik dilakukan melalui pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak dibawah lima tahun.
"Intervensi itu artinya kalau ditemukan kasus, maka segera ditindaklanjuti. Intervensi yang kami lakukan dengan melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak di bawah lima tahun,” ujar Kadis Ani.
(ndt/pr/nm)