Strategi Pengemasan Informasi Polri Perspektif Komunikasi

31 August 2023 - 18:48 WIB
Foto: Divisi Humas Polri

Tribratanews.tribratanews.com – Jakarta. Divisi Humas Polri kembali melangkah maju dengan sukses dalam Pelatihan Operasional Pengembangan MediaHub Polri.

Acara ini berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Agustus 2023 di Merlynn Park Hotel, Jakarta, dan berhasil mengumpulkan para operator MediaHUB dari 34 Polda di seluruh Indonesia.

Dalam acara ini, Dr. Ilham Prisgunanto, seorang Dosen PTIK, diundang oleh Divisi Humas Polri untuk memberikan wawasan tentang Strategi Pengemasan Informasi Polri Perspektif Komunikasi. Dr. Ilham Prisgunanto membuka materinya dengan memaparkan esensi dari pengemasan informasi dalam proses komunikasi.

Dr. Ilham Prisgunanto menjelaskan konsep bahwa informasi sejatinya diciptakan, dikemas ulang, dan direproduksi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konteks komunikasi, pesan yang disampaikan adalah informasi yang terdapat dalam wadah pesan itu sendiri.

Pada hakikatnya, pesan dikirimkan dari komunikator ke komunikan melalui berbagai saluran informasi dengan tujuan mengurangi gangguan atau noise. Hal ini menghasilkan umpan balik yang, seperti yang dijelaskan oleh konsep Cybernetics Communication oleh Shannon and Weaver, memungkinkan interpretasi pesan yang lebih baik.

Baca Juga:  Perhelatan KTT ke-43 ASEAN Gunakan Listrik Energi Bersih

Dr. Ilham Prisgunanto menyoroti pentingnya interaksi antara Humas Polri sebagai komunikator dengan masyarakat. Humas Polri perlu bersikap interaktif, hangat, dan terbuka dalam memberikan informasi. Lebih jauh, mereka harus mampu memisahkan pola komunikasi pribadi dengan institusi serta memiliki sensitivitas terhadap kebutuhan masyarakat multigenerasi.

Strategi pengemasan informasi yang efektif sangat penting bagi Humas Polri. Dr. Ilham Prisgunanto menggarisbawahi beberapa prinsip utama, di mana pesan harus memiliki makna yang jelas, ringkas dan efisien, memiliki makna tunggal, dan menciptakan sensasi.

Namun, Dr. Ilham Prisgunanto juga menerangkan adanya tantangan dalam pengemasan informasi. Tantangan ini meliputi data yang kurang menarik bagi media (tidak dapat diubah menjadi berita), ketidakjelasan dalam pemilihan kata kunci dalam narasi, dan kurangnya agenda yang jelas dalam penyampaian pesan.

Kemudian, Dr. Ilham Prisgunanto menjelaskan bahwa strategi informasi harus didasarkan pada agenda tertentu. Ada berbagai agenda yang perlu diperhatikan, seperti agenda media, agenda pemerintah, agenda publik, dan agenda media sosial.

Dalam dunia komunikasi, penyimpangan dan gangguan sering kali terjadi. Dr. Ilham Prisgunanto menyebut beberapa di antaranya, seperti ketidaksampaiannya informasi kepada pihak yang dituju, kesalahan penafsiran pesan, benturan budaya dalam memahami komunikasi, dan kendala waktu dalam penafsiran pesan.

Terakhir, Dr. Ilham Prisgunanto menjelaskan pentingnya umpan balik dalam komunikasi. Umpan balik merupakan respons dari pihak yang menerima pesan, seperti permintaan konfirmasi eksklusif dari pers, permintaan data aktual tentang kasus, dan permintaan informasi melalui media resmi dari publik.

(ta/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment