Tribratanews.tribratanews.com - Malang. Para pengungsi erupsi Gunung Semeru masih mengalami trauma akibat awan panas guguran yang terjadi pada Minggu (4/12/) kemarin. Sebagian pengungsi dilaporkan mulai mengalami sesak napas.
"Dari pantauan ada yang mengalami keluhan sesak dan lainnya. Dari BPBD Jatim, kami sediakan sejumlah tenaga kesehatan beserta logistik obat-obatan di lokasi," ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto
Baca juga : Gunung Semeru Kembali Erupsi 22 Kali
Akibat erupsi gunung Semeru, pemerintah kabupaten Lumajang telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari pasca bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi.
Wakil Kepala Polres Malang Kompol Rizky Tri Putra mengatakan ada 25 personel Polres Malang ditambah personel TNI dari Kodim 0818 Malang-Batu yang dikerahkan untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru.
"Polres Malang dan TNI telah ditugaskan untuk membantu evakuasi maupun pemberian bantuan sosial di lokasi terdampak di Kabupaten Lumajang," demikian disampaikan Rizky, Senin (5/12/22).
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Polres Lumajang untuk pelaksanaan evakuasi dan penyaluran bantuan sosial bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru tersebut.
(ta/rz/hn/um)
