Tribratanews.tribratanews.com - Yogyakarta. Dalam keterangan tertulisnya yang diunggah di akun X @BPPTKG, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kondisi terkini Merapi. Yakni awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 65 mm, durasi 109,76 detik, jarak luncur 1000 m, ke arah barat daya (Kali Bebeng), angin bertiup ke arah timur.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini adalah Siaga (Level 3), Masyarakat di imbau untuk menjauhi lokasi sekitar Gunung Merapi.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," unggahan BPPTKG, Jumat (31/5/2024).
Baca Juga: Satgas Pangan Bareskrim Polri Cek Stok Beras di Sumsel
Dilansir dari laman RRI, BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Yakni meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer (Km), Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau hingga radius 3 km dari puncak.
"Dari data pemantauan, suplai magma masih berlangsung. Suplai magma ini dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," tulis BPPTKG.
BPPTKG juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan Awan Panas Guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
(fa/hn/nm)