Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Tahun 2023 ini iklim di Indonesia lebih kering dibanding tahun sebelumnya. Sehingga diprediksi berpotensi meningkatnya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia. Untuk itu, Polri terus melakukan pemantauan keberadaan titik api di wilayah-wilayah rawan terjadinya karhutla.
“Sepanjang tahun ini, setiap hari kami melakukan pemantauan terhadap ancaman karhutla,” jelas Asops Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendy di Jakarta dilansir dari laman antara, Selasa (17/1/23).
Baca juga : Kapolda Jambi Bersama Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Kawasan Karhutla Melalui Udara
Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendy menyebutkan, Polri memiliki strategi dalam menangani karhutla dengan baik. Salah satunya, secepat mungkin mendeteksi keberadaan titik api dari ukuran api masih kecil. Pemanfaatan teknologi satelit untuk menemukan hot spot dan memadamkan dengan cepat adalah kolaborasi pemanfaatan teknologi dan tim pemadaman yang selalu siaga.
“Tidak hanya itu, upaya mencegah karhutla juga membutuhkan kerja sama semua pihak, baik itu masyarakat dan pemangku kepentingan terkait untuk menemukan titik api dan memadamkan saat masih dalam kondisi api kecil mencegah kebakaran hutan lebih luas,” tutup Asops Kapolri.
(bg/hn/um)