Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Ketua KPAI Ai Maryati mengapresiasi atas pengungkapan kasus penjualan video porno anak melalui telegram yang dilakukan Polda Metro Jaya. Dia mengaku, pengungkapan yang cepat dilakukan dengan waktu tiga hari ini harus didukung.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada temen-temen kepolisian Polda Metro Jaya yang sudah dalam waktu 3x24 jam, meskipun demikian tentu ini masih PR pak karena pengungkapannya saya kira bukan hanya seseorang yang berinisial DY di belakang saya ini,” ujarnya dalam konferensi pers Polda Metro Jaya, Jumat (31/5/24).
Tidak hanya itu, menurutnya, kasus ini harus benar-benar dituntaskan dengan mencari siapa pembuat dari video-video porno anak.
Di sisi lain, ia menyatakan bahwa Indonesia beberapa tahun terakhir dalam kondisi darurat pornografi. Bahkan, belakangan gencar diungkap maraknya peredaran video porno anak.
"Tentu KPAI menyebut tiga tahun terakhir adalah situasi darurat pornografi yang kemudian diikuti dengan berbagai pengungkapan aparat penegak hukum yang menunjukan bahwa kompleksitas anak-anak kita masuk di dalam industri pornografi ini sudah sangat meluas dan bahkan masuk antar berbagai negara," jelasnya.
Menurutnya, hingga Mei 2024 ini memang tingkat kerawanan pada pornografi anak masih menjadi pr besar yang harus diselesaikan bersama. Banyaknya pemeran anak dalam industri seks menjadi hal yang harus cepat diatasi.
"Tentu saja anak-anak juga sangat berpeluang menjadi pasar besar yang mereka dikirimkan, mereka juga menunjukan dan menikmati supaya ada dampak ketergantungan atas tayangan tadi," ungkapnya.
(ay/hn/nm)