Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Perwakilan Timor Leste disambut Indonesia untuk pertama kalinya hadir dalam pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak Dili tahun lalu disetujui untuk bergabung dengan organisasi regional itu. Menlu RI Retno yakin partisipasi Timor Leste di ASEAN dapat berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
"Saya ingin mengingatkan bahwa para pemimpin ASEAN di Phnom Penh November lalu secara prinsip setuju untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN dan diizinkan mengikuti pertemuan-pertemuan ASEAN, termasuk ACC," jelas Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menyambut Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno dalam pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) di Jakarta, Jumat (3/2/23).
Baca juga : Jadi Ketua ASEAN, Indonesia Gunakan 3 Pendekatan untuk Atasi Masalah di Myanmar
Sementara itu, Menlu Magno mengatakan bergabung dengan keluarga besar ASEAN merupakan momen sangat penting dalam sejarah Timor Leste. Pihaknya mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
"Kami sangat bersyukur bisa berpartisipasi sebagai pemantau dalam pertemuan ACC ini, dan kami menantikan panduan yang jelas yang dapat membimbing kami ke tahap selanjutnya seperti yang dimandatkan para pemimpin ASEAN di Phnom Penh, November lalu," ungkapnya dilansir dari laman antaranews.
Menlu Magno menambahkan bahwa keanggotaan ASEAN, menjadi penting sebab Timor Leste menyadari tidak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah dan dinamika yang terjadi kawasan.
Diketahui, ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
(bg/hn/pr/um)