tribratanews.com - Kupang. Perjuangan tenaga kesehatan, Polri dan TNI dalam menyukseskan vaksinasi bagi masyarakat patut diapresiasi. Mereka harus menyebrangi sungai berarus deras, memikul sepeda motor untuk bisa tiba di Desa Noebesi, Kecamatan Nunbena, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain banjir, petugas vaksinator juga harus menyusuri hutan, menapaki tanjakan terjal dan licin. Bahkan, saat tiba di pemukiman warga, petugas harus mencari mereka ke kebun karena saat ini merupakan musim tanam.
Petugas menerobos hujan di tengah hutan. Sehingga saat menemui warga yang pulang dari kebun, langsung diperiksa kesehatannya lalu disuntik vaksin oleh petugas.
Camat Nunbena, Yusmin Oematan menjelaskan, demi mencapai 70 persen vaksinasi di akhir tahun, pemerintah akan terus berupaya untuk pendekatan kepada warga hingga tingkat RT, atau dari pintu ke pintu.
"Kami melakukan terobosan pendekatan pelayanan ke tingkat RT atau dor to dor, kendala yang kami hadapi yakni kondisi alam dan topografi yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat sehingga petugas gunakan kendaraan roda dua," jelasnya, Senin (13/12).
Menurut Yusmin, dia bersama tim harus mencari warga di kebun karena disaat sekarang mereka lebih sibuk mempersiapkan lahan untuk menanam.
"Bahkan harus berjalan kaki melintasi hutan, sungai yang banjir serta terpaan hujan dan angin kencang. Disamping itu kondisi masyarakat saat ini sedang fokus pada lahan pertanian mereka sehingga terkadang kami tidak menemukan masyarakat yang akan divaksin, namun kami berupaya datangi mereka di rumah bahkan mereka yang berada di kebun," ungkapannya.
Petugas harus menjemput warga dari kebun ke pinggir jalan, untuk disuntik vaksin. Meskipun hujan deras warga tetap dijemput oleh petugas untuk disuntik.
"Hal ini dilakukan demi percepatan vaksinasi di akhir tahun dan juga meningkatkan imunitas warga di pedalaman," tutup Yusmin.
(my/bq/hy)